Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 14 Januari 2024 | 15:15 WIB
Pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto (kanan) dan Gibran Rakabuming Raka (kiri) saat menandatangani Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di KPU, Jakarta, Senin (27/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri, mengungkapkan prediksi yang mencengangkan terkait masa depan ekonomi Indonesia.

Dalam sebuah acara Political Economic Outlook 2024 yang diadakan di Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 13 Januari, ia menyatakan bahwa utang Indonesia diprediksi akan melonjak hingga Rp16.000 triliun jika pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024.

Menurut Faisal, kenaikan utang ini dipicu oleh kebijakan-kebijakan pemerintahan Joko Widodo yang banyak mengandalkan utang untuk pembangunan infrastruktur tanpa diimbangi dengan peningkatan pendapatan negara.

Saat ini, utang Indonesia telah mencapai Rp8.000 triliun. "Jika kebijakan ini dilanjutkan oleh Prabowo dan Gibran, kita bisa melihat utang meningkat dua kali lipat," kata Faisal.

Baca Juga: Tim Amin Berharap Debat Keempat Tak Lagi Diwarnai Singkatan Kata yang Bikin Bingung

Faisal juga memprediksi bahwa di akhir tahun 2024, utang pemerintah akan bertambah sekitar Rp700 triliun karena masih banyaknya proyek pembangunan yang belum terselesaikan.

Ia menilai bahwa pemerintah tampaknya meremehkan situasi dengan terus menarik utang baru, tanpa memikirkan beban yang akan ditanggung oleh generasi muda.

"Beberapa pejabat saat ini mungkin tidak akan merasakan langsung dampak dari utang tersebut, tetapi generasi muda, khususnya generasi Z, yang akan membayar dan merasakan konsekuensinya," tambah Faisal.

Sampai akhir November 2023, Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah telah mencapai angka tertinggi yaitu Rp8.041,01 triliun.

Meskipun rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada di angka 38,11 persen, jauh di bawah batas maksimal 60 persen sesuai UU Keuangan Negara, lonjakan utang yang diramalkan Faisal menimbulkan kekhawatiran serius bagi masa depan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Rocky Gerung: Jokowi Berambisi Gibran Jadi Wapres, Kaesang Ketua DPR

Kontributor : Rizky Islam

Load More