SuaraSumbar.id - Sebanyak 9 kepala keluarga (KK) dengan 26 jiwa warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), tinggal di radius 4,5 kilometer dari kawah Gunung Marapi.
"Ini berdasarkan pendataan yang kami lakukan di Posko Marapi Dua Jorong Limo Kampuang, Nagari atau Desa Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua," kata Sekretaris BPBD Agam, Olkawendri, Kamis (11/1/2024).
Ia mengatakan, pendataan itu dilakukan setelah rapat gabungan dalam menyikapi status Gunung Marapi naik dari Level II Waspada ke Level III siaga.
Saat ini, tambahnya, telah didirikan dua posko yakni, Batu Palano dan Bukit Batabuah dengan resiko besar terdampak kondisi Marapi.
Baca Juga: Ancaman Gas Beracun Gunung Marapi Bisa Picu Toksinitas Tubuh, Ini Penjelasan Epidemiolog
Pendirian Posko disepakati bersama setelah rapat koordinasi yang digelar di Desa Batu Palano bersama Komandan Kodim 0304 Agam, Kapolresta Bukittinggi, perwakilan PVMBG dan kepala desa yang berada di sekitar lereng Gunung Marapi.
"Seandainya hal yang tidak diinginkan terjadi, kita juga siapkan pengungsian dan tempat berkumpul serta sarana hingga tujuan penyelamatan bisa tercapai," katanya.
Ia menambahkan, Bupati Agam Andri Warman juga memberikan imbauan masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari puncak erupsi.
Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan. Serta perlengkapan lainnya untuk menutupi mata dan kulit.
Masyarakat yang bermungkin sekitar lembah dan aliran sungai yang berhulu di puncak Ginung Marapi, agar selalu mewaspadai potensi lahar yang dapat terjadi saat musim hujan.
Baca Juga: Pemkab Agam Dirikan Dua Posko Siaga Erupsi Gunung Marapi di Batu Palano dan Bukit Batabuah
Selain itu, agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Gunung Marapi di Sumbar Level III Siaga, PVMBG Sebut Potensi Bahaya Gas Beracun
-
Kejadian Aneh, Air Sungai yang Berhulu dari Gunung Marapi di Sumbar Berubah Warna Jadi Coklat Gelap
-
Banjir yang Rendam Puluhan Rumah Warga Agam Mulai Surut, BPBD Tekankan Hal Ini
-
Puluhan Rumah Warga Agam Terendam Banjir
-
241 Bencana Alam di Kabupaten Agam Renggut 36 Nyawa
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik
-
3 Hack Foto Bikin Konten FYP dengan Galaxy S25 Edge
-
Daftar 11 Pemain Baru Semen Padang FC untuk Liga 1 2025/2026, Ronaldo Kwateh Ikut Diboyong!