SuaraSumbar.id - Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar Dian Indriati, mengungkapkan kesiapannya untuk memberikan keterangan kepada Polda Sumbar terkait Standard Operating Procedure (SOP) pendakian Gunung Marapi.
Pernyataan Plh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam ini menyusul insiden tragis yang menewaskan 23 dari 75 pendaki Gunung Marapi.
Dian Indriati, dalam pernyataannya di ruang kerjanya pada Kamis, 7 Desember, menegaskan, “BKSDA Sumbar siap memberikan keterangan kepada Polda Sumbar terkait SOP pendakian Gunung Marapi jika diperlukan.”
Menurutnya, BKSDA Sumbar telah merumuskan SOP yang jelas untuk peminat wisata khusus yang ingin mendaki Gunung Marapi, sejak reaktivasi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi pada Juli 2023.
Baca Juga: Polda Sumbar Selidiki Erupsi Gunung Marapi Makan Korban, Plh Kepala BKSDA: Jangan Saling Menyalahkan
Dian Indriati menjelaskan, SOP tersebut meliputi larangan pendakian pada malam hari dan kewajiban bagi para pendaki untuk memulai pendakian pada pukul 08.00 dan kembali paling lambat pada pukul 16.00. SOP ini dirancang sesuai dengan kebutuhan mitigasi bencana.
Menyikapi jatuhnya korban jiwa akibat erupsi Gunung Marapi, Dian Indriati mengimbau agar semua pihak tidak saling menyalahkan, namun lebih berfokus pada pencarian solusi untuk mencegah terjadinya korban di masa yang akan datang.
Dian juga menyatakan bahwa reaktivasi Gunung Marapi, meski berada di Level Waspada (Level II), didasari oleh deklarasi dari berbagai pihak, termasuk dukungan dari Bupati Kabupaten Tanahdatar, Bupati Agam, Wali Nagari Batu Palano, Wali Nagari Aia Angek, dan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy.
Proses pendaftaran pendakian dilakukan secara online, memastikan bahwa para pendaki terdaftar secara otomatis dan uang pendaftaran masuk langsung ke kas negara, sebagai upaya pembatasan jumlah pengunjung.
Teguh Purnomo, pengamat Gunung Marapi, menambahkan bahwa sejak Agustus 2011, status Waspada (level II) belum pernah dicabut, dan selalu dikeluarkan rekomendasi untuk tidak mendekati bibir kawah dengan radius 3 km. Hal ini menunjukkan bahwa risiko erupsi selalu ada dan perlu diantisipasi dengan baik.
Baca Juga: Prabowo Subianto Besok ke Sumbar, Ini Jadwal Kegiatannya
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Polda Sumbar Selidiki Erupsi Gunung Marapi Makan Korban, Plh Kepala BKSDA: Jangan Saling Menyalahkan
-
Prabowo Subianto Besok ke Sumbar, Ini Jadwal Kegiatannya
-
Jumat Hari Ini, Gunung Marapi Kembali 5 Kali Erupsi
-
Prabowo ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Erupsi Gunung Marapi dan Pasar Raya Padang
-
Aktivitas Gunung Marapi Menurun Pasca Erupsi, Status Waspada Tetap Dipertahankan
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
Terkini
-
Damkar Ungkap Kebakaran di Pabrik Karet di Padang Sulit Dipadamkan: Karet Mentah
-
Pabrik Karet di Padang Terbakar, Api Tak Kunjung Padam
-
Gudang Diduga Penimbunan BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi, Disertai Ledakan
-
Sering Pakai Lipstik? Begini Cara Cegah Bibir Kering
-
Kumpulan 5 Link DANA Kaget Aktif Terbaru, Hati-hati Penipuan Tautan Saldo Gratis!