Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 07 Desember 2023 | 10:27 WIB
Proses evakuasi pendaki Gunung Marapi di Sumbar yang terjebak erupsi. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polda Sumatra Barat telah mengkonfirmasi bahwa 30 laporan baru mengenai korban erupsi Gunung Marapi, yang diterima pada Kamis, 7 Desember 2023, merupakan laporan ganda.

Kombes Pol Lisda Cancer, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar, mengklarifikasi bahwa laporan tersebut berkaitan dengan korban yang telah tercatat dalam data pencarian sebelumnya.

"Terjadi pengulangan laporan karena satu korban sering dilaporkan oleh dua hingga tiga orang berbeda," kata Lisda Cancer, dikutip hari Kamis (7/12/2023).

Hal ini menyebabkan banyaknya laporan yang masuk. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa laporan-laporan tersebut masih berkaitan dengan 75 pendaki yang terdaftar di BKSDA Sumbar.

Baca Juga: Tim SAR Khawatir Ada Korban Erupsi Marapi yang Tak Ada Dalam Data BKSDA

Sebelumnya, Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, menyampaikan bahwa ada 30 laporan baru yang masuk dari kerabat korban erupsi Gunung Marapi. Laporan ini masuk di pos DVI Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi hingga Selasa malam.

Meski demikian, identitas korban yang tercatat dalam laporan baru tersebut belum bisa dipastikan sepenuhnya, dan dianjurkan untuk melakukan konfirmasi langsung di posko DVI.

Polda Sumbar tetap membuka diri untuk menerima dan menampung semua laporan dari masyarakat terkait kemungkinan adanya korban lain.

Sementara itu, Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Kota Padang, menegaskan bahwa tim gabungan akan terus melakukan penyisiran, pencarian, dan evakuasi korban di kawasan Gunung Marapi.

Operasi SAR ini akan berlangsung selama tujuh hari sejak tanggal 3 Desember, sesuai dengan prosedur operasi standar.

Baca Juga: Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi Resmi Dihentikan, 75 Korban Teridentifikasi

Kontributor : Rizky Islam

Load More