Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 30 Oktober 2023 | 17:11 WIB
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat semobil dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). [Dok.Biro Adpim Sumbar]

SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengatakan bahwa Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), bakal kembali ke Ranah Minang akhir tahun 2023.

Jika tidak ada aral melintang, kata Mahyeldi, Presiden Jokowi akan melakukan ground breaking pembangunan flyover Sitinjau Lauik pada 19 Dsember 2023.

"Insyallah, groundbreaking flyover Sitinjau Lauik oleh Presiden. Termasuk juga ground breaking sejumlah pasar rakyat. Sekalian kita akan melakukan panen raya bersama Presiden Jokowi,” kata Mahyeldi dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/10/2023).

Dalam kunjungan ke Sumbar pada Rabu (25/10/2023) kemarin, Mahyeldi terlibat perbincangan intensif dengan Jokowi. Mereka berbincang hingga duduk semobil dan menghabiskan waktu bersama dalam kunjungan sekitar 6 jam.

Baca Juga: Membongkar Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, Kejati Gandeng PPATK

Atas komunikasi intensif itulah lahir rencana kunjungan kerja kembali Presiden Jokowi pada 19 Desember 2023 ke Sumbar. Sejumlah rangkaian acaranya adalah upacara Hari Bela Negara (HBN), panen raya, ground breaking atau pemancangan tiang pertama Flyover Sitinjau Lauik hingga menindaklanjuti rencana pengembangan kawasan Pelabuhan Teluk Tapang dan area perternakan sapi di Air Runding, Kabupaten Pasaman Barat.

Gerak nyata Pemprov Sumbar dalam membangun memacu pembangunan, menurut Gubernur Mahyeldi, menjadi salah satu dasar pertimbangan Presiden Jokowi secara spontan menghubungi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, untuk mengatur jadwal groundbreaking Fly Over atau Jalan Layang Sitinjau Lauik.

“Soal Fly Over Sitinjau Lauik, itu memang telah beberapa kali digelar rapat, Pemprov melalui Dinas BCMKTR, Bapedda, Dinas Lingkungan Hidup, dan lembaga terkait lain, intens berkomunikasi dengan Kementerian PUPR dan KLHK. Termasuk juga terkait dokumen pengembangan sarana prasarana darat Pelabuhan Teluk Tapang,” katanya.

Mahyeldi berharap, sejumlah program strategis pembangunan infrastruktur dapat terlaksana, agar seluruh potensi perekonomian masyarakat Sumbar bisa dibangkitkan lewat peningkatan aksesibilitas jalan hingga perbaikan fasilitas irigasi pertanian.

Selain itu, kata Mahyeldi, Jokowi juga kagum dengan Sumbar yang berhasil mengalami surplus beras, di saat banyak daerah lain tengah dihantam dampak dari fenomena El Nino dan kemarau panjang.

Baca Juga: Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Mulai 19 Desember 2023, Jokowi Letakkan Batu Pertama?

“Saya sampaikan bahwa Sumbar memang serius menggarap sektor pertanian. 10 persen APBD Sumbar dialokasikan bagi sektor pertanian. Hasilnya Nilai Tukar Petani (NTP) kita berada di atas angka nasional,” ujar Gubernur lagi.

Presiden Jokowi mengapresiasi capaian produksi padi Sumbar yang bahkan telah bisa menyentuh angka 30 ribu ton per bulan. Gubernur menerangkan, hasil itu bisa dicapai karena selama ini Sumbar telah mempunyai konsep jelas di bidang pertanian, termasuk soal pembenahan irigasi pertanian.

“Kita juga sampaikan, jika ada dukungan pusat untuk irigasi Sumbar, maka produksi padi Sumbar mungkin bisa melebihi angka yang sudah surplus ini. Beliau mengapresiasi dan mengatakan silakan diusulkan kepada Kementerian Sekretariat Negara,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan, Presiden Joko Widodo merespons baik kebijakan Pemprov Sumbar yang telah mengalokasikan 10 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) bagi sektor pertanian.

“Termasuk untuk peternakan, sekarang kita akan mengembangkan produksi ternak sapi seperti di Padang Mangateh. Kita punya 2 ribu hektare lahan di daerah Air Rundung l Pasaman Barat. Lalu, sekaitan dengan komoditi jagung, saya sampaikan juga bagaimana ekosistem ayam dan pabrik sudah sangat baik,” jelasnya.

Load More