Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 09 Oktober 2023 | 19:01 WIB
Tari Kain dari Kabupaten Pesisir Selatan. [Dok.Istimewa]

Mengangkat tema The Voice Within, program-program dalam ICHF bertujuan untuk melestarikan dan mengaktivasi Warisan Budaya Takbenda Dunia (ICHW) yang telah ditetapkan UNESCO dan Kemendikbudristek Republik Indonesia. Serta bertujuan meningkatkan kesadaran public (public awareness) terhadap nilai penting pelestarian ICH.

Sebagai informasi, tiap Warisan Budaya Takbenda Dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO, perlu terus diaktivasi. Dikembangkan, dipertunjukkan, dst. Jika tidak, statusnya sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia bisa dicabut. Begitu juga warisan-warisan budaya takbenda lainnya yang tengah dinominasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, juga perlu terus diaktivasi.

Di ICHF 2023 nanti akan ditampilkan berbagai Warisan Budaya Takbenda dari Indonesia dan dari belahan dunia lain. Dari Indonesia akan ditampilkan Silek, Angklung, Saman Dance, dan Pantun. Sementara dari luar negeri, akan dihadirkan Kallaripayatu, seni beladiri tertua India; Wushu dari China, serta Qawalli, musik sufi dari Pakistan.

Pada saat yang sama, ICHF 2023 pun akan menampilkan salah satu Warisan Budaya Takbenda dari Sumbar yang saat ini tengah dinominasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Warisan tersebut adalah Naskah Tuanku Imam Bonjol. Naksah tersebut akan dipamerkan serta didiskusikan dalam rangkaian kegiatan ICHF mendatang.

Baca Juga: Mendagri Tunjuk Jasman Rizal Jadi Penjabat Wali Kota Payakumbuh

Selain itu, ICHF 2023 juga akan menghadrikan permainan rakyat seperti Pacu Jawi dan Pacu Itiak. Juga akan ada festival kuliner dari berbagai negara.

Namun ICHF 2023 tidak ingin hadir sebatas untuk menghibur mata dan telinga saja dengan segenap atraksi dan pertunjukan. Lebih dari itu, ICHF 2023 juga bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai yang terkandung di dalam berbagai Warisan Budaya Takbenda serta beragam atraksi dan kuliner tradisional.

Seperti dikatakan S Metron Masdison, yang juga merupakan kurator festival, “ICHF 2023 tidak hanya bertujuan memuaskan mata dan telinga, tapi juga jiwa.”

Karena itu, lanjutnya, “tema yang kita usung adalah The Voice From Within, suara dalam diri. Aspek-aspek takbenda yang terkandung dalam berbagai warisan leluhur itu, seperti kontemplasi, hati nurani, kedamaian diri".

Baca Juga: Kualitas Transportasi Publik di Sumbar Masih Jauh dari Harapan, Mahyeldi: Bisa Dibenahi Asal Semua Komit!

Load More