Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 06 September 2023 | 17:19 WIB
Makam yang rusak akibat abrasi di pantai Kepulauan Mentawai. [Dok. BPBD Kepulauan Mentawai]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 11 kuburan di tempat pemakaman umum di Dusun Nang-Nang, Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), diterjang abrasi. Belasan kebukuran itu pun akhirnya rusak dan terseret.

Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai, Novriadi mengatakan, fenomena abrasi ini telah berlangsung sejak satu mingggu belakangan.

“11 makam rusak atau hanyut karena abrasi, itu info dari kepala desa Muara Sikabaluan,” ujar Novriadi, Rabu (6/9/2023).

Makam-makam yang rusak atau terseret abrasi ini tak dapat di kenali lagi. Bahkan kain kafan yang ada di makam bermunculan ke permukaaan.

Baca Juga: Kasus Kayu di Mentawai, Polisi Libatkan Ahli Hukum Pidana

Bahkan, kata Novriadi, terdapat puluhan makam lainnya yang terancam terdampak. Dua tahun yang lalu juga terjadi hal yang sama.

“Yang berpotensi terdampak cukup banyak karena merupakan tempat pemakaman umum,” ungkapnya.

Dikatakannya, sebelumnya Pemerintah desa setempat telah disarankan untuk memindahkan lokasi pemakaman. Namun saran tersebut tak kunjung dilaksanakan.

“Sekarang aparat desa dan masyarakat sedang mencari tempat untuk pemindahan makam-makam yang jauh dari pantai,” ungkapnya.

Kontributor: Saptra S

Baca Juga: Warga Mentawai Tahan 3.000 Kubik Kayu, Diduga Hasil Penebangan di Tanah Ulayat

Load More