Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 23 Agustus 2023 | 14:26 WIB
Detik-detik penolakan Gubernur Mahyeldi oleh sejumlah mahasiswa UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Polemik penolakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi terhadap Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, terus bergulir.

Diketahui, penolakan kedatangan Gubernur Mahyeldi terjadi saat ia menghadiri kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) kepada para mahasiswa, Selasa (22/8/2023).

Atas insiden itu, pihak kampus UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi didesak minta maaf. Hal itu dinyatakan Ketua Umum Relawan Komunitas Basamo Mahyeldi, Hendry Patopang.

Menurutnya, sikap mahasiswa dinilai tak beradab. Sebab, kedatangan Gubernur Sumbar Mahyeldi adalah untuk memenuhi undangan pihak kampus.

Baca Juga: Tangkap Warga Air Bangis Pasaman Barat, Polda Sumbar Diminta Profesional

"Kami yang selama ini setia menjaga marwah Pak Mahyeldi, sangat prihatin dengan sikap oknum-oknum mahasiswa di UIN Bukittinggi," katanya kepada SuaraSumbar.id, Rabu (23/8/2023).

Menurutnya, sikap mahasiswa tersebut tidak etis ketika melakukan demo kepada Gubernur dan dipertontonkan kepada masyarakat, khususnya Sumbar.

"Kalau demo itu boleh-boleh saja. Tapi harus lihat tempatnya. Gubernur hadir di Bukittinggi atas undangan resmi rektor, ternyata kedatangan gubernur disambut dengan orasi," jelasnya.

Hendry mewakili Relawan Komunitas Basamo Mahyeldi mendesak pihak kampus segera minta maaf, baik tertulis maupun secara langsung.

"Harus segera minta maaf, terutama kepada masyarakat Sumbar. Kemudian kami minta pihak kampus menindak tegas mahasiswa yang mempertontonkan ketidakberetikaan mereka," tegasnya.

Baca Juga: Konflik Penolakan PSN di Pasaman Barat, Gubernur Sumbar Janji Cari Solusi Tanpa Rugikan Warga dan Kepentingan Negara

Bahkan jika kampus tidak memenuhi desakan ini, pihaknya akan melakukan langkah hukum ataupun melakukan somasi terhadap kampus.

"Kami sudah sepakat dengan kawan-kawan. Kami akan menempuh jalur lain berbentuk somasi ataupun jalur hukum kalau tidak ada itikad baik dari pihak kampus," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, video penolakan kedatangan Gubernur Mahyeldi telah beredar di sejumlah group WhatsApp. Peristiwa itu terjadi di kampus UIN Sjech M Djamil Djambek Bukitinggi, Selasa (22/8/2023).

Dalam video yang beredar, mahasiswa tersebut mengambil mikrofon dan menyampaikan sejumlah tuntutan, diantaranya meminta gubernur segera menuntaskan masalah Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pasaman Barat.

Tuntutan itu juga dituangkan dalam spanduk bertuliskan "Tuntaskan Isu PSN Pak Gub".

"Benar, aksi ini dilakukan oleh mahasiswa UIN Sjech M Djamil Padang karena berhubungan dengan Proyek Strategis Nasional," kata Presiden Mahasiswa UIN Sjech M Djamil Djambek Bukitinggi, Ahmad Zaki.

Namun pihaknya menolak keras kedatangan Gubernur Sumbar Mahyeldi sampai permasalahan PSN di Pasaman Barat selesai.

"Sebelum permasalahan PSN selesai, kami mahasiswa akan menolak keras kedatangan Gubernur Mahyeldi di kampus," ujarnya.

Kontributor : B Rahmat

Load More