Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 09 Agustus 2023 | 09:18 WIB
Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono saat memimpin rapat membicarakan soal konflik penolakan PSN di Pasaman Barat. [Dok.Pemprov Sumbar]

SuaraSumbar.id - Polemik penolakan warga Air Bangis, Kecematan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, terhadap Proyeksi Strategis Nasional (PSN) masih berlanjut.

Pasca pemulangan demonstrasi dari Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Ansharullah bersama Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono pun menggelar rapat bersama Jajaran Forkopimda Sumbar dan Forkopimda Pasaman Barat di kantor Bupati Pasbar, Selasa (8/8/2023). Rapat tersebut digelar untuk memastikan keamanan warga plus mencari titik terang soal penolakan yang memicu demo berhari-hari.

"Kehadiran kami di sini, pertama untuk memastikan seluruh masyarakat kita di Air Bangis dapat hidup dalam situasi aman dan kondusif. Kemudian, kami berusaha mencari titik terang atas masalah penolakan PSN dari sebagian masyarakat," kata Gubernur Mahyeldi dalam keterangan tertulis.

Mahyeldi menegaskan, hal terpenting adalah memastikan masyarakat yang ikut aksi unjuk rasa pekan lalu, kembali menjalani hidup dengan kondusif. Mereka harus kembali bisa kembali beraktivitas dan anak-anak kembali dapat bersekolah.

Baca Juga: Bukan Provokator, Polda Sumbar Bebaskan 18 Orang yang Ditangkap Saat Ricuh Pemulangan Paksa Demonstran Air Bangis

Politisi PKS itu juga memastikan akan mengkaji sebaik mungkin tentang poin-poin tuntutan warga yang demonstrasi. Dia memastikan hak masyarakat tidak akan terganggu, namun aturan tetap harus dipatuhi.

"Kami mendengar isu ancaman dan lain sebagainya yang berkembang di tengah masyarakat. Kami sudah ada datanya, mana yang masuk ranah hukum akan diproses pula di ranah itu," katanya.

Pemprov Sumbar, kata Mahyeldi, akan segera membentuk tim terpadu untuk penyelesaian konflik penolakan PSN refinery atau kilang minyak di Jorong Pigogah, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas itu.

"Tim terpadu akan melibatkan semua instansi agar tidak ada yang dirugikan," katanya.

Tim Terpadu nantinya akan melakukan pemantauan. Dengan begitu, proses mencari titik terang atas persoalan yang ada bisa mencapai hasil yang dapat diterima oleh seluruh pihak.

Baca Juga: Duduk Perkara Kisruh Masyarakat Air Bangis dengan Pemerintah

"Kemarin setelah enam hari lebih kurang berunjuk rasa di Kota Padang, dan kita dapati banyak peserta yang sangat rentan dari potensi sakit, bahkan sudah banyak yang sakit, itu semua sudah kita fasilitasi pemulangannya. Ada ibu hamil, lanjut usia, hingga anak-anak. Kita mau semuanya menjadi clear ke depan, aman, dan nyaman bagi masyarakat," katanya.

Load More