Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 08 Agustus 2023 | 10:21 WIB
Insiden pemulangan paksa ratusan masyarakat Pasaman Barat dari Masjid Raya Sumbar. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Gabungan advokat lintas Sumatera melaporkan oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap 2 anggota LBH Padang, Senin (7/8/2023).

Dugaan pemukulan itu terjadi dalam insiden ricuh saat pemulangan paksa ratusan masyarakat Air Bangis dari Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023).

Sebanyak 45 advokat itu berasal dari Peradi SOHO, Perai SAI, Peradi RBA, PBHI Sumbar, LBH Padang, Rumah Bantuan Hukum, LBH Pers Padang dan APSI Sumbar.

Pelaporan itu dibenarkan Direktur LBH Padang Indira Suryani dan mengecam keras pemukulan yang dilakukan oknum polisi tersebut.

Baca Juga: Tak Kecam Aksi Kekerasan ke Warga Air Bangis Sumbar, Komnas HAM Justru Desak Polri Lakukan Investigasi

"Oknum polisi yang diduga melakukan pemukulan itu sudah beredar di sejumlah media sosial. Dalam video itu, sangat jelas wajah pelaku," katanya.

"Tindakan kekerasan itu dilengkapi dengan bukti video pemukulan sebagai barang bukti. Kami juga minta tanggung jawab terhadap barang yang hilang (saat insiden) dan ada juga handphone yang rusak," katanya lagi.

Selain itu, pihaknya juga menyayangkan tindakan aparat yang menyeret warga yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang polisi.

"Kami tidak membenarkan kekerasan. Polisi adalah pengayom masyarakat. Seharusnya dilakukan secara humanis," ungkapnya.

pemulangan paksa dilakukan setelah pihak kepolisian maupun pemerintahan tidak melakukan peneguran secara kekeluargaan.

Baca Juga: Polemik Demo Warga Air Bangis Berujung Viralnya Brimob Masuk Masjid

Namun masyarakat tetap tidak mau pulang dengan alasan tuntutan yang mereka sampaikan belum ada kejelasan hitam diatas putih.

Sebelum terjadi kericuhan, petugas kepolisian baik yang berpakaian dinas maupun sipil meminta para demonstran untuk naik ke bus yang telah disediakan sejak siang itu.

Saat itu terdengar teriakan penolakan dari sejumlah demonstran saat menaiki bus. Sehingga kericuhan tak dapat terelakkan, namun para demonstran tetap dikawal masuk ke dalam bus.

Kontributor : B Rahmat

Load More