SuaraSumbar.id - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar) Audy Joinaldy mendorong pemerintah kabupaten dan kota di provinsi yang dipimpinnya untuk melakukan pemekaran nagari atau desa. Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan melalui kucuran dana desa.
"Makanya harus didorong pemekaran nagari. Jangan ada lagi yang bilang alasannya kompak tentang tanah ulayat, itu karena tidak mengerti keuntungan dari pemekaran," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Rabu (31/5/2023).
Menurut Audy, Provinsi Sumbar saat ini mempunyai 1.035 nagari yang tersebar di 19 kabupaten dan kota. Jika dibandingkan Aceh dan Jambi, jumlah penduduk Sumbar jauh lebih banyak.
Sayangnya, jumlah dana desa yang masuk ke Jambi dan Aceh jauh lebih besar dibandingkan Sumbar. Bahkan selisihnya hingga mencapai Rp 700 miliar.
Baca Juga: Pemprov Sumbar Belum Bisa Proses Pemberhentian Wakil Bupati Agam, Ini Alasannya
Menurutnya, hingga saat ini masih banyak wali nagari (setingkat kepala desa) yang keliru dalam memahami pemekaran wilayah. Padahal, dengan pemekaran tersebut pemerintah pusat akan lebih banyak menggelontorkan dana desa.
Dengan adanya pemekaran nagari maka wilayah adat tidak akan berubah termasuk mengenai kerapatan adat nagari (KAN) yang tetap menjadi satu kesatuan.
"Yang berubah itu hanya administratif. Jadi, ini sebenarnya masih sedikit sekali nagari kita yang dimekarkan," ujar lulusan Wageningen University Netherlands tersebut.
Sederhananya, nagari yang awalnya menerima dana desa Rp1 miliar kemudian setelah dimekarkan menjadi dua nagari masing-masing akan menerima Rp1 miliar.
"Jadi, kita harus terus melakukan pemekaran nagari-nagari yang ada di Sumbar," ucap Audy.
Baca Juga: Jabatan PJ Bupati Mentawai Habis, Sumbar Siapkan Plh Bupati
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito mengatakan sejak 2015 hingga 2023 pemerintah telah mengucurkan dana desa hingga Rp 468 triliun.
Dana tersebut digelontorkan pemerintah dengan fokus pada dua hal. Pertama mendorong pertumbuhan ekonomi, dan kedua peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Khusus pada tahun 2023 pemerintah telah menetapkan tiga prioritas penggunaan dana desa yakni pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional dan ketiga mitigasi bencana alam maupun bencana non alam. (Antara)
Berita Terkait
-
Wagub Sumbar hingga Wali Kota Padang Bela TikToker Bima yang Viral Kritik Lampung: Kepala Daerah Jangan Baper!
-
Pemprov Sumbar Alokasikan Rp 112 Miliar untuk Pembangunan Solok Selatan
-
Gelar Pasar Murah 4 Hari di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Mahyeldi: Semoga Kebutuhan Sembako Masyarakat Terpenuhi
-
Sepi Pembeli, Bazar Ramadhan Dipindah dari Masjid Raya Sumatera Barat ke Halaman Kantor Gubernur
-
Besok Ujicoba Jalur Satu Arah Bukittinggi-Sicincin Dimulai, Wagub Sumbar Minta Masyarakat Patuhi Petugas
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Warga Padang Panjang Juga Dapat Sapi Kurban Presiden Prabowo, Lebih Besar dari Padang Pariaman!
-
Indonesia Terancam Krisis Pangan, Wakil Ketua Komisi IV DPR Minta Riset Pertanian Seperti Tiongkok!
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Padang Pariaman Hasil Inseminasi Buatan, Beratnya 930 Kg!
-
5 Link DANA Kaget Terbaru 23 Mei 2025, Klaim Cepat-cepat Sebelum Terlambat!
-
Industri Ekspor Terancam Tarif AS, Penguatan Ekonomi Domestik Jalan Satu-satunya!