SuaraSumbar.id - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Barat (Sumbar) menilai wacana kelanjutan pembangunan jalur alternatif Padang-Solok via Lubuk Minturun Padang, berpotensi memicu aksi ilegal logging terhadap hutan lindung dan hutan produksi.
Kepala Departemen Advokasi dan Lingkungan Hidup WALHI Sumbar, Tommy Adam mengatakan, perlu ada kajian dan pertimbangan dari segala aspek untuk melanjutkan wacana tersebut.
"Perlu dikaji lagi, baik sosial ekonomi ataupun lingkungan karena termasuk hutan lindung. Sebab kawasan itu berfungsi melindungi Kota Padang jika dijaga persuakannya," katanya, Rabu (14/9/2022)
Tommy tidak memungkiri bahwa hutan daerah Lubuk Minturun sudah banyak beralih fungsi seperti lahan perkebunan hingga pembangunan jalan. Tentu ini akan berdampak terhadap sosio lingkungan masyarakat.
"Pembangunan jalan akan memicu lahirnya alih fungsi lahan yang akan berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Karena saat ini, di lokasi tersebut memang telah banyak lahan yang sudah beralih fungsi," tuturnya.
Kemudian daerah itu merupakan tempat perlindungan dan keanekaragam hayati flora dan fauna (harimau dan satwa lainya yang dilindungi) sehingga harus ada kajian detil sebelum melanjutkan pembangunan.
"Pembangunan jalan juga berpotensi ilegal logging terhadap hutan lindung dan hutan produksi. Menurut kami, Pemprov Sumbar belum siap untuk melalukan pasca pembukaan jalan," ujarnya.
Rencana pembangunan jalur alternatif Padang-Solok via Lubuk Minturun sudah berlangsung lama. Bahkan, sebagian jalannya sudah dibangun, namun terhenti akibat kawasan hutan lindung.
Wacana itu kembali muncul pasca kondisi jalan utama Sitinjau Lauik yang kerap longsor dan belum ditangani serius hingga saat ini.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Reklamasi Danau Singkarak Wajib Dibongkar dan Dihentikan, Walhi Sumbar: Sayang Tak Ada Sanksi Pidana
-
Terjadi di Jalan Solok-Padang, Truk Hantam Rumah Warga
-
Walhi Sumbar Sebut Reklamasi Danau Singkarak Langgar Aturan, Potensi Kerugian Capai Rp 3,3 Miliar
-
Walhi Sumbar Komentari Tambak Udang yang Diduga Merusak Lingkungan
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
HP Lipat Paling Tangguh Samsung Galaxy Z Series
-
Benarkah Jalur Sitinjau Lauik Ditutup Total? Ini Penjelasan Polda Sumbar
-
Sumbar Darurat Karhutla! Manggala Agni Jambi Bakal Diperpanjang, Kondisi Semakin Memprihatinkan
-
Karhutla Meluas di Sumbar, Kabupaten Solok dan Limapuluh Kota Tetapkan Status Tanggap Darurat
-
Layanan AgenBRILink Kian Diminati, Transaksi Tembus Rp843 Triliun Hanya dalam 6 Bulan