SuaraSumbar.id - Radang amandel atau tonsilitis sering dianggap sebagai penyakit ringan. Namun, dalam kondisi tertentu, penyakit ini bisa berdampak serius hingga membutuhkan tindakan operasi.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Bedah Kepala dan Leher, Alexander Nur Ilhami, menegaskan bahwa tidak semua radang amandel harus dioperasi.
Namun, jika infeksi terjadi berulang dan mengganggu kualitas hidup pasien, maka tindakan operasi amandel bisa menjadi pilihan medis yang paling tepat.
"Jika infeksi terjadi berulang, misalnya lebih dari lima kali dalam setahun, atau tidak membaik meskipun sudah mendapatkan pengobatan, maka perlu dipertimbangkan tindakan operasi," ujar Alexander dalam keterangan resminya, Rabu (4/6/2025).
Menurut dokter yang berpraktik di Bethsaida Hospital Gading Serpong itu, radang amandel berulang dapat menjadi indikasi kuat untuk dilakukannya tonsilektomi atau pengangkatan amandel.
Terlebih lagi jika radang tersebut menimbulkan komplikasi seperti abses, gangguan napas, atau kesulitan menelan yang berkelanjutan.
Jangan Anggap Remeh
Radang amandel dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti flu, maupun bakteri seperti Streptococcus pyogenes.
Gejalanya biasanya berupa nyeri tenggorokan, kesulitan menelan, demam, batuk, dan pembengkakan pada amandel.
Dalam beberapa kasus, pembengkakan bisa menyebabkan gangguan napas, terutama saat tidur.
“Amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Tapi jika terus-menerus terinfeksi, justru bisa menjadi sumber masalah,” terang dr Alexander.
Ia menekankan bahwa sebagian besar kasus radang amandel masih bisa ditangani secara konservatif, yakni melalui istirahat cukup, minum cairan yang banyak, pemberian obat pereda nyeri, hingga antibiotik bila diperlukan.
Namun bila infeksi sudah mengganggu aktivitas harian pasien secara signifikan, maka opsi operasi harus dipertimbangkan secara serius.
Masyarakat sering menganggap bahwa operasi amandel merupakan langkah pertama untuk menangani radang amandel.
Padahal, menurut dr Alexander, tindakan operasi hanya akan dipilih jika terapi obat tidak berhasil dan pasien mengalami kekambuhan berulang.
Berita Terkait
-
Operasi Amandel Tak Lagi Menakutkan! Ini 5 Metode Canggih yang Bisa Anda Pilih
-
Lebih dari Sekadar Operasi, Perjalanan Panjang Perawatan Bibir Sumbing di Indonesia
-
Operasi Plastik ke Korea Jadi Pilihan, Dian Kristianita Ungkap Pengalamannya
-
Jalani Operasi Bariatrik, Jelita Ramlan: Aku Ingin Hidupku Lebih Lama
-
Berawal dari Capek Gagal Diet, Jelita Ramlan Pilih Operasi Bariatrik Hingga Berat Badan Turun 50 Kg
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 6 Rekomendasi Motor Touring 250cc Bekas: Performa Berkelas, Harga Mulai Rp40 Jutaan
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Tragis! Petani di Agam Tewas Terjebak dalam Kebakaran Rumah Jelang Idul Adha 2025
-
7 Cara Hindari Covid-19 Saat Libur Panjang, Waspadai Kerumunan!
-
Kumpulan 6 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini 6 Juni 2025, Jangan Tertipu Tautan Saldo Gratis Palsu!
-
Pemprov Sumbar Tebar 86 Sapi Kurban, 7 Ekor untuk Palestina
-
Kapan Radang Amandel Harus Dioperasi? Ini Penjelasan Dokter