SuaraSumbar.id - UPTD Taman Budaya Sumatera Barat (Sumbar) bakal menggelar Pagelaran Karya Gusmiati Suid pada 10-11 September 2022 di Lantai V Gedung Dinas Budaya Sumbar. Puluhan sanggar tari di Kota Padang bakal memeriahkan pagelaran tersebut.
Gusmiati Suid merupakan seorang maestro tari dunia. Tahun 1991, ia menerima penghargaan ‘Bessies Award’ dari New York Dance and Performance. Tidak pernah sebelumnya, seniman luar Amerika Serikat diberi penghargaan seperti itu.
Sanggar tari Gumarang Sakti yang didirikannya pada 1982 menjadi satu-satunya wakil Asia di acara tari Internationalis Tanz Festival ke-6 di Jerman pada Juni 1994. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati 100 tahun lahirnya tari modern.
“Prestasi seperti itu sangat layak diapresiasi. Walau tidak heran, saya masih kagum sekaligus kaget karena Sumbar memang rahim seniman kelas dunia,” kata Anggota DPRD Sumbar, Hidayat, Kamis (8/9/2022).
Baca Juga: Menguatkan Peran Bundo Kanduang di Era Globalisasi, Pemprov Sumbar Sinergikan Ranah dan Rantau
Ketua Fraksi Gerindra itu pun mengucurkan dana aspirasinya untuk membiayai kegiatan tersebut. “Saya selalu komit membangun kebudayaan. Sampai kapan pun. Kegiatan ini menjadi salah satu pelengkap ekosistem budaya yang kita butuhkan," katanya.
Setidaknya, 27 sanggar tari akan menampilkan 2 karya masterpiece Gusmiati Suid yaitu Tari Rantak dan Tari Cewang di Langik. Sebagian sanggar memainkan Tari Rantak, sebagian lagi mementaskan Tari Cewang di Langik.
Pamong Budaya Ahli Muda Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Sumbar, Yosi Nofa mengatakan, pagelaran itu diadakan untuk memperingati dua dekade wafatnya Gusmiati Suid.
“Kegiatan ini diadakan untuk memperingati hari wafatnya maestro tari kita, Gusmiati Suid, yang meninggal 28 September 2001 lalu,” kata Yosi.
Kegiatan ini juga diharapkan memicu koreografer dan penata tari hari ini untuk terus berkarya mengikuti jejak Gusmiati Suid.
Ia juga mengatakan bahwa Pagelaran ini juga mencoba menghadirkan Tari Rantak dan Tari Cewang di Langik dalam versi yang masih orisinal.
Baca Juga: Mewariskan Silek untuk Generasi Muda, Cara Pemprov Sumbar Menjaga Tradisi Minangkabau
“Kita juga minta para peserta mainkan tari-tari Gusmiati dalam bentuk yang lebih asli. Tujuannya agar generasi kini mengenal lagi bentuk asli dua tari itu”, tutup Yosi.
- 1
- 2
Tag
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Gelombang Kekesalan Jakmania Memuncak: Carlos Pena di Ujung Tanduk Pemecatan
-
Hasil Seri Kontra Arema FC Bikin Bangga Persebaya, Ini Penyebabnya
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
-
Heboh Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
Terkini
-
Ratusan Tanah Ulayat di Sumbar Belum Bersertifikat, Nusron Wahid: Daftarkan Biar Tak Mudah Diserobot
-
Target Digitalisasi 30 Juta UMKM 2025, Wamen Minta Tokopedia dan TikTok Shop Beri Ruang Produk Lokal
-
Bali Nature, Usah Rumahan yang Mendunia Bersama BRI
-
Kumpulan 3 Link DANA Kaget Aktif Masih Jadi Incaran, Ini Cara Klaim Aman!
-
Sumbar Masuk Provinsi Terbanyak Salurkan KUR, Ini Kata Wamen UMKM