Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 26 Juli 2022 | 13:51 WIB
Ketua Partai Demokrat Sumbar, Mulyadi. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Pasaman gagal menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) yang diselenggaran DPD Demokrat Sumatera Barat (Sumbar) secara serentak pada tanggal 17-18 Juli 2022 lalu. Diketahui, Muscab tersebut diikuti oleh 14 DPC se-Sumbar tanpa Pasaman.

Muscab DPC Demokrat Pasaman batal digelar lantaran Ketua DPC Rudi Apriasi meninggal arena Muscab. Padahal, seluruh Ketua PAC dan pengurus DPC Kabupaten Pasaman telah duduk bersama dan siap menggelar Muscab bersama DPC dari daerah lainnya.

Hal itu dinyatakan Mantan Dewan Pembina DPC Partai Demokrat Kabupaten Pasaman, Suharjono. "Persoalannya karena Ketua DPC Rudi Apriasi datang, namun pergi dari arena Muscab dan Muscab DPC Pasaman tidak bisa digelar," kata Suharjono, dikutip dari Antara, Senin (25/7/2022).

Anggota DPRD Sumbar itu mengatakan bahwa Ketua DPC Demokrat Pasaman mengelak karena diduga tidak dapat memberikan laporan pertanggungjawaban keuangan dari pengurus lama kepada pengurus baru.

Baca Juga: Buka Pendaftaran Bacaleg DKI Mulai Hari Ini, Demokrat Klaim Birokrat Hingga Selebgram Ikut Daftar

"Kita sebagai penasehat sudah meminta dia membuat laporan pertanggungjawaban, namun sampai kemarin tidak ada laporan tersebut," katanya.

Informasi yang beredar, salah satu hal yang belum bisa dipertanggung jawabkan Ketua DPC tersebut adalah soal keberadaan mobil milik DPC Partai Demokrat Kabupaten Pasaman, yang hingga kini tidak diketahui.

"Kita sudah ingatkan sebagai penasehat untuk mempersiapkan detail pertanggungjawaban selama dia memimpin Partai Demokrat Pasaman dan itu tidak dilakukannya. Kita tentu ingin Muscab ini dapat berjalan sesuai jadwal yang ada," katanya.

Terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar, Mulyadi mengaku baru mengetahui hilangnya mobil DPC Pasaman dari ketua tersebut. Informasinya, mobil tersebut dijual.

Lantas, Mulyadi meminta agar hal tersebut dilaporkan kepada seluruh pengurs DPC saat Muscab. Mulai dari proses penjualannya, harga dan uangnya dimasukkan ke mana, beserta berita acara dan buktinya. Sayangnya, Rudi tidak hadir ketika Muscab akan digelar.

Baca Juga: Demokrat Riau Buka Pendaftaran Bacaleg, Kubu Asri Auzar Imbau Masyarakat Berhati-hati

"Ini dilakukan agar tidak menimbulkan polemik di internal Partai Demokrat Pasaman," kata Mulyadi.

Selain itu, Mulyadi juga mendengar kabar adanya dugaan pemalsuan tanda tangan Sekretaris DPC Pasaman. Namun, dia belum bisa memastikan lantaran belum bertemu langsung dengan sekretaris yang dimaksud.

"Soal dugaan pemalsuan tanda tangan ini saya belum bertemu dengan Sekretaris DPC Pasaman, jadi saya belum bisa komentar," katanya.

Ketua DPD Demokrat Sumbar dua periode itu mengatakan bahwa menghilangnya Rudi dari arena Muscab serentak saat itu, justru semakin memperkuat dugaan isu yang beredar di internal Partai Demokrat Pasaman.

"Kalau dikaitkan dengan fakta yang ada, memang hanya Rudi satu-satunya Ketua DPC yang tidak mengirim laporan pertanggung jawaban keuangan dan aset partai. Padahal, itu materi yang wajib diserahkan sebelum Muscab dilaksanakan," katanya.

Laporan yang hendak diserahkan itu selain ditandatangani oleh Ketua juga harus dilakukan oleh Sekretaris dan Bendahara.

"Apakah Sekretarisnya tidak mau tanda tangan atau substansi laporan keuangannya tidak ada data yang akurat, sehingga sampai sekarang Rudi belum menyerahkannya, saya belum tahu persis. Yang pasti tidak diserahkannya materi tersebut, tentu ada sesuatu," katanya

"Sebetulnya isu yang beredar mengenai hal tersebut akan menjadi terang benderang apabila Rudi datang dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan di depan peserta Muscab saat itu," katanya.

Menurut Mulyadi, sebelum Muscab dilaksanakan, Rudi Apriasi sempat datang menemui dirinya bersama Wakil Bupati Pasaman, Sabar AS yang juga kader partai berlambang logo Mercy tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, para Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) sebagai pemilik hak suara mendukung penuh Sabar AS sebagai calon ketua secara aklamasi dan membuat perjanjian atau kesepakatan yang ditandatangani bersama.

"Dukungan itu disaksikan oleh Ketua dan Sekretaris DPD, Ketua dan Sekretaris BPOKK dan para DPAC. Dalam perjanjian tersebut, Rudi mencantumkan beberapa hal yang menjadi keinginannya dan disanggupi oleh Sabar AS, sehingga mereka menandatanganinya bersama di atas materai dan didokumentasikan ke dalam sesi foto bersama," bebernya.

Saat ini, DPP Partai Demokrat dan DPD Demokrat Sumbar akan mengambil langkah-langkah terhadap Rudi Apriasi karena dinilai telah berusaha menggagalkan Muscab yang merupakan instruksi dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Di sisi lain, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pasaman Rudi Aprasi hingga kini belum memberikan jawaban dan memutus sambungan telepon saat dihubungi wartawan.

Load More