Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 12 Juli 2022 | 10:04 WIB
Ilustrasi sapi makan rumput. [Unsplash.com/Simon Maisch]

SuaraSumbar.id - Korban penipuan sapi kurban di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) lagi-lagi bertambah. Kali ini, perkumpulan alumni SMA 3 Bukittinggi dan Rumah Sakit (RS) Bersalin Bunda melapor ke polisi.

Mereka melaporkan terduga penipu pria berinisial AD (36), pelaku yang juga dilaporkan pengurus Musala Baitul Jannah di Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi.

Ketua Panitia Kurban Alumni SMA 3 Bukittinggi, Edward Inyiak Jangguik mengatakan, pihaknya mengalami kerugian sebanyak lima ekor sapi kurban yang dijanjikan terlapor dengan nilai ratusan juta rupiah.

"Hari ini kami laporkan saudara Aldi karena kami Alumni SMA 3 merasa ditipu. Lima ekor sapi itu dijanjikan dipotong di Rumah Potong Hewan dan diantarkan ke Sekolah, namun tidak direalisasikan, kerugian sekitar Rp 101 juta," katanya, Senin (11/7/2022).

Baca Juga: Viral 5 Video Sapi Kurban Kabur, Obrak-abrik Pesta Pernikahan Sampai Masuk Pasar di Gunungkidul

Menurutnya, kejadian ini baru pertama kali terjadi setelah sebelumnya berhubungan baik selama bertahun-tahun dengan terlapor.

"Sudah empat tahun alumni kami berhubungan dengan terlapor. Selama ini tidak ada masalah, baru kali ini kami tertipu," kata Edward.

Ia mengatakan, kegiatan kurban Alumni SMA 3 rutin dilakukan di sekolah setempat yang dibagi-bagikan kepada warga sekitar dan siswa kurang mampu.

"Ada 400 kupon yang telah disebar, dengan kejadian ini, kurban terpaksa dibatalkan. Kami mencoba menggalang kembali dana dari para senior alumni," ujarnya.

Sementara itu, pemilik Rumah Sakit Bersalin (RSB) Bunda, Yenni Fitri mengatakan pihaknya juga menjadi korban dengan satu ekor Sapi Kurban yang tidak didatangkan oleh Terlapor.

Baca Juga: Viral Pria Onani di Kawasan Jam Gadang Bukittinggi Ditangkap Satpol PP, Ternyata ODGJ

"Pembeliannya di daerah Gadut seharga Rp 19,2 juta, uangnya ditransfer. Sapi Kurban itu untuk di Malalak, karena sapinya tidak datang terpaksa kami ganti dan beli lagi, besok kami laporkan ke polisi," kata Yenni.

Kepolisian Bukittinggi menurunkan Tim Gabungan di bawah pimpinan Panit Tiga Ipda Kasnizul untuk menyelidiki keberadaan Terlapor yang hingga kini belum diketahui.

"Sampai saat ini, ada dua laporan yang kami terima dengan kasus Sapi Kurban Gagal ini dengan 10 ekor sapi dan satu kambing seharga Rp 200 juta lebih, sisa lainnya belum melapor," katanya.

Pengakuan Wali Kota Bukittinggi

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar ternyata kenal dengan pria berinisial AD (36), terduga penipuan sapi kurban di sejumlah masjid dan musala di Bukittinggi yang kini diburu polisi.

Erman pun mengungkapkan pengalamannya dan hubungannya secara pribadi dengan terduga penipu yang membuat ratusan orang orang batal menerima daging kurban.

"Aldi, satu sekolah denganku di SMA Negeri 5 saat kelas 1. Saya kenal sudah dari dulu," ungkap Wako di laman media sosial Facebooknya @Erman Safar, dikutip SuaraSumbar.id, Senin (11/7/2022).

Menurut politisi Partai Gerindra itu, dia sempat dikabari oleh Sekda Bukittinggi jelang Idul Adha 1443 Hijriah ini. "Pak Wali, Pemko mau beli sapi. Apakah kita beli ke teman bapak yang bernama Aldi, karena Aldi bisnis sapi?," tulisnya lagi.

Lantas, Erman menjawab bahwa memang temannya bernama Aldi itu berbisnis sapi sejak beberapa tahun terakhir.

"Dulu 2019, saya pernah suruh Aldi mengurus qurban saya kurang lebih beberpa ekor sapi sumental, pengalaman itu membuat saya tidak mau lagi menyeragkan urusan qurban pada Aldi. Lalu saya sampaikan ke Sekda "beli ke orang lain”," katanya.

"Lalu tadi subuh saya dikabari sahabat saya kalau sapi bbrpa panitia belum sampai. Semoga Allah mudahkan urusan kita semudah mudahnya dan melapangkan rezeki kita selapang lapangnya," tulisnya lagi. (ANTARA)

Load More