SuaraSumbar.id - Harga ideal komoditas gambir di tingkat petani selayaknya sekitar Rp 45 ribu per kilogramnya. Dengan begitu, para petani gambir di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) tidak saja lelah mengolah tanaman yang termasuk primadona di wilayah Sumbar itu.
Hal itu dinyatakan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, ketika meninjau salah satu daerah sentra gambir Sumbar di Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota.
"Kita sudah berulangkali survei untuk menentukan harga yang cocok agar petani tidak hanya letih ke ladang saja. Namun pedagang juga tetap bisa untung, itu sekitar Rp 45 ribu/kilogram," kata Mahyeldi, Senin (11/7/2022).
Menurutnya, gambir merupakan salah satu produk unggulan Sumbar. Sayangnya, produksi gambir saat ini belum bisa mensejahterakan petani.
Salah satu persoalan adalah harga yang fluktuatif dan cenderung rendah sekitar 28-30 ribu per kilogram. Bahkan, untuk produk tertentu bisa lebih murah tergantung kandungan dari hasil pemeriksaan laboratorium.
Ia menyebut dari hasil penelusuran tim, petani meramu produk gambir dengan campuran lain seperti pupuk. Hal itu menyebabkan kemurnian gambir menurun dan harga juga menurun.
"Ada informasi bahwa campuran pupuk itu atas permintaan dari pedagang penampung. Petani menuruti agar tidak ribet dalam pemasaran. Ini perlu dikaji kembali. Kalau benar, bisa dicarikan solusi," katanya.
Mahyeldi mengatakan persoalan gambir itu sudah terjadi sejak 2008. Sudah banyak pihak yang turun tangan mencoba mencarikan solusi, namun belum didapatkan formula terbaik untuk memperbaiki harga gambir.
"Kita tengah mengusahakan dalam satu tahun ke depan sudah ada pola atau formula agar harga gambir petani bisa Rp45 ribu/kilogram sehingga petani juga untung, ujarnya.
Salah seorang petani gambir di Jorong galugua, nagari galugua, Djamal mengatakan memang sebagian besar petani mencampur produknya dengan pupuk.
Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pemadatan. Dengan demikian waktu kerja dari memetik daun hingga menjemur bisa dilakukan dalam delapan hari.
"Selama ini tidak ada masalah dengan campuran itu," ujarnya.
Ia menilai harga Rp 45 ribu yang disebut gubernur tersebut memang sudah cukup tinggi untuk kondisi saat ini meskipun beberapa tahun sebelumnya harga tertinggi gambir bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Tag
Berita Terkait
-
Percepat Ekonomi Wilayah Perbatasan, Sumbar Upayakan Bangun Jalan Tembus Nagari Pelosok Menuju Riau
-
5 Sapi dan 1 Kambing Tak Kunjung Datang, Mushala di Bukittinggi Gagal Kurban Ditipu Penjual
-
Ayah Cabuli Anak di Deli Serdang Ditangkap Setelah 9 Bulan Buron
-
Viral Video Sapi Kurban Kabur Malam-malam di Payakumbuh, Warganet: Sayang Jangan Pergi, Aku Bisa Jelasin!
-
Masyarakat Agam Diajak Hargai Perbedaan Penetapan Idul Adha
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar