SuaraSumbar.id - Angka perceraian di Sumatera Barat (Sumbar) cukup tinggi. Bahkan, sepanjang tahun 2021, tercatat sekitar 8 ribu kasus perceraian di berbagai daerah di Sumbar.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Sumbar, Edison.
"70 persen kasus cerai gugat. Istri yang banyak menggugat cerai suaminya," katanya dikutip dari Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Kamis (26/5/2022).
Mengantisipasi kasus perceraian tersebut, Kanwil Kemenag Sumbar melahirkan Program Revitalisasi Khazanah Surau (Prokes).
Prokes ini bertujuan bagaimana merevitalisasi dan mengembalikan khazanah masjid. Mulai dari mengembalikan nilai-nilai surau pada masa lampau dan menyesuaikan dengan konteks hari ini.
“Kita ingin bagaimana mesjid juga memperhatikan kondisi ini, bagaimana anak kemenakan kita dilingkungan mesjid diberi pembinaan,” ujarnya.
Menurut Edison, Niniak Mamak dan Bundo Kanduang harus mulai aktif memberikan ilmu, bekal kepada calon pengantin. Dengan begitu, mereka kelak paham dengan adat dan agama.
“Tingginya angka perceraian di Sumbar dan segala hal hal yang terkait dengan itu, perselingkuhan kekerasan seksual pada anak dan rumah tangga yang tidak terwarnai dengan nilai Islam. Makanya mereka harus didekatkan dengan masjid,” katanya.
Pusat Ketahanan Keluarga
Baca Juga: Kabar Baik, Sejumlah Hewan Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar Dinyatakan Sembuh
Tak hanya itu, program tersebut dilahirkan untuk mewujudkan masjid menjadi pusat ketahanan keluarga.
“Dalam program ini kita ingin mesjid berperan dalam membekali calon pengantin pra nikah. Termasuk nanti juga pada pasca nikah atau konsultasi keluarga. Dalam bentuk konsultasi hukum dan persoalan keluarga,” bebernya.
Ada beberapa alasan kenapa masjid djadikan sentral penguatan keluarga. Pertama, masjid punya potensi tokoh, potensi finansial, potensi sarana prasarana dan sebagainya.
Disamping itu, Prokes ini lahir oleh program Gubernur Sumbar yang menjadikan Masjid Raya Sumbar sebagai pusat pembelajaran ABS SBK (Adat Basandi Syara’-Syara’ Basandi Kitabullah).
“Pemerintah daerah ingin menjadikan masjid sebagai pusat atau sentral, bukan hanya pada pembinaan yang bersifat spiritual," katanya.
Berita Terkait
-
Video Mesum dengan Keponakan Tersebar, Pemkab Solok Pecat Wali Nagari Paninjauan
-
Oknum Wali Nagari di Solok Didesak Mundur Gegara Diduga Mesum dengan Keponakan, Polisi Tunggu Laporan Istri
-
Seekor Hiu Besar Mati Terdampar di Pantai Pesisir Selatan
-
5 Petak Rumah di Padang Terbakar, 25 Jiwa Mengungsi
-
Kasus Wabah PMK di Sumbar Kian Bertambah, Kambing Juga Terjangkit
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- 5 Rekomendasi HP Vivo RAM 8 GB Harga di Bawah Rp 2 Jutaan, Baterai Jumbo 6000 mAh!
- Harga Rp90 Jutaan! Cocok untuk yang Bosan sama Brio: Mobil Bekas dari Volkswagen Ini Bisa Jadi Opsi
Pilihan
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
-
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
-
Kaesang Pangarep Bisa Kalah di Pemilu Raya PSI, Jokowi Ucap Pesan Ini
-
Saham COIN Andrew Hidayat Meroket 337 Persen dalam Sekejap, Bikin Heboh Pasar!
Terkini
-
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer
-
Parah! Perampok Nenek di Padang Ternyata Keponakan Sendiri, Korban Dianiaya hingga Pingsan
-
Rest Area Tol Padang-Sicincin Bernuansa Minangkabau, Ini Alasannya
-
Cara Ambil Uang Pensiun Taspen di Kantor Pos, Ini Syaratnya
-
BRI Luncurkan BRILiaN Way, Danantara Sebut Langkah Penting Menuju Bank Paling Menguntungkan