Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 20 April 2022 | 16:21 WIB
Gubernur Sumbar Mahyeldi (Foto: Covesia-Laila]

SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah meminta seluruh unsur Forkopimda ikut aktif mengantisipasi penyebaran paham radikalisme yang berkemungkinan datang dari luar Sumbar.

Hal itu diungkap Mahyeldi menanggapi pernyataan Polri soal keberadaan 1.125 orang anggota Negara Islam Indonesia (NII) di Sumbar yang ingin menggulingkan pemerintahan Jokowi sebelum 2024.

Mahyeldi menegaskan agar seluruh kepala daerah hingga tingkat paling yaitu RW/RT untuk menghidupkan lapor dua kali 24 jam.

"Bagi warga yang baru datang ke Sumbar, dipastikan melapor ke RT setempat. Mudah-mudahan dengan ini, tamu-tamu kita bisa terdeteksi sehingga bisa menimalisir hal yang tidak diinginkan," katanya, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga: Respon Mahyeldi Soal 1.125 Warga Sumbar Jaringan NII dan Ingin Gulingkan Pemerintahan Jokowi

Mahyeldi mengaku belum mengetahui terkait data ribuan anggota NII di Sumbar. Menurutnya, hal ini merupakan suatu hal yang baru dibahas dalam kegiatan rapat koordinasi.

"NII kan memang baru bagi kita. Selama ini dalam rapat boleh dikatakan itu belum ada secara detail tentang itu. Kita di Sumbar juga tidak tahu karena Densus yang menyampaikan," tuturnya.

Mahyeldi berharap dan meminta masyarakat, jajaran kepolisian, TNI, dan sebagainya saling bahu-membahu bersinergi dalam rangka menimalisir potensi radikalisme di lingkungan sekitar.

"Selain itu perlu pembagian informasi terkait persoalan tertentu dari Forkompinda sehingga jika ada permasalahan bisa cepat diambil tindakan," tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa ada 1.125 anggota NII di Sumbar.

Baca Juga: Mahfud MD Bilang Islam Wasathiyah Bendung Komunisme dan Radikalisme

Dari seribu lebih tersebut tersebar di sejumlah daerah jumlah. 883 orang berada di Dharmasraya, dan 292 berada di Tanah Datar.

Kontributor : B Rahmat

Load More