SuaraSumbar.id - Psikolog dari Universitas Negeri Padang, Nurmalina menilai Surat Edaran (SE) syarat wajib vaksin siswa SD untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM), ternyata bisa merusak mental anak. Seperti diketahui, aturan yang bikin heboh itu dikeluarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Menurutnya, SE itu dapat merusak mental anak terutama bagi anak yang menolak untuk divaksin.
"Otomatis, bagi anak yang tidak ingin divaksin mereka wajib belajar dari rumah, hal itu akan menjadi semacam hukuman bagi dirinya," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (15/02/2022).
"Mental orang dewasa itu tidak sama dengan anak-anak. Ketika mereka tidak siap maka hal itu akan menjadi semacam hukuman bagi dirinya," katanya lagi.
Nurmalina juga menilai SE tersebut terlalu terburu buru. Disdikbud seharusnya melihat ke belakang dampak yang ditimbulkan terhadap anak terkait vaksinasi ini.
"Seharusnya ini dikaji terlebih dahulu, jangan hanya mengejar target vaksinasi. Anak baru mulai ceria ketika PTM diperbolehkan, namun sudah ada SE baru," tuturnya.
Sambungnya, sebenarnya tidak ada yang salah dengan SE tersebut, hanya saja persiapkan yang tidak matang. Setiap apapun program yang melibatkan anak-anak seharusnya dipersiapkan dengan baik.
"Segala sesuatu yang menyangkut anak itu jangan terburu-buru. SE Disdikbud ini secara otomatis menjadikan anak sebagai korban," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Senin (14/2/2022) ratusan orang tua mendatangi kantor DPRD Kota Padang untuk mendesak agar SE Disdikbud terkait vaksinasi anak dicabut yang berlaku
Baca Juga: Vaksinasi Dosis 2 untuk Anak Usia 6-11 Tahun di Samarinda Ditarget Tuntas Februari Ini
Menanggapi hal itu, DPRD Padang berencana akan memanggil pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Padang, guna mencari solusi atas persoalan tersebut.
Berita Terkait
-
Tak Kunjung Pulang dari Sekolah, Siswi SMP di Padang Dilaporkan Hilang
-
DPO Begal Bermodus Sopir Travel di Padang Ditembak Polisi, Dua Pelaku Buron
-
Buntut Aturan Wajib Vaksin Siswa SD di Padang, Puluhan Wali Murid Mengadu ke Ombudsman Sumbar
-
Psikolog Sarankan Kenalkan Anak Usia 18 Bulan dengan Gadget, Ini Alasannya
-
Ditolak Wali Murid, Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Solok Selatan Berjalan Lambat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!
-
BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS untuk Perkuat Struktur Keuangan