SuaraSumbar.id - Sebuah buku pembelajaran bernarasi orang Minang beragama Katolik beredar di media sosial. Buku kontroversial itu dikabarkan beredar di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).
Narasi dalam buku pembelajaran itu terdapat dalam tulisan yang berjudul "Ini Teman Aminah". Berikut cuplikan pendek narasi dalam buku tersebut.
Aminah murid kelas IV sekolah dasar. Teman-teman Aminah bernama Kristin, Ni Luh, Ucok dan Ujang. Mereka berasal dari suku bangsa berbeda. Ucok dari Batak, Ujang dari Sunda, Ni Luh dari Bali, Kristin dari Minangkabau dan Aminah sendiri dari Jawa.
Agama mereka pun berbeda-beda. Aminah dan Ujang beragama Islam, Ucok beragama Kristen, Ni Luh memeluk agama Hindu, sedangkan Kristin memeluk agama Katolik. Mereka selalu rukun dan tolong-menolong.
1. MUI Sumbar Bereaksi
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Gusrizal Gazahar mengomentari buku kontroversial tersebut. Dia meminta agar Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) segera bersikap.
“Patut diduga memiliki misi tertentu yaitu merubah mindset orang tentang Minangkabau, termasuk generasi muda Minangkabau sendiri. Dampaknya akan terasa di kemudian hari," kata Buya Gusrizal.
“Jika LKAAM tidak bergerak, maka MUI Sumbar yang akan mengingatkan. Kita siapkan surat setelah verifikasi persoalan itu, terkait dengan ada atau tidaknya buku tersebut beredar di Sumbar. Kalau ada, kita minta bupati/wako dan gubernur untuk menghentikannya dan juga meminta pihak penerbit merevisi serta meminta maaf kepada masyarakat Minang karena telah mencederai kehormatan mereka," tuturnya lagi.
2. LKAAM Sumbar Belum Tahu
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar), Fauzi Bahar, memastikan bahwa setiap orang Minang dipastikan berasal dari agama Islam.
Hal itu ditegaskannya menanggapi soal beredarnya narasi dalam sebuah buku pembelajaran yang menyebutkan seorang dari suku Minangkabau beragama Katolik.
"Orang minang pasti beragama Islam. Jika tidak agama Islam, berarti tidak orang minang," kata Fauzi Bahar kepada SuaraSumbar.id, Jumat (4/2/2022).
Pihaknya mengetahui soal kabar tersebut. Namun, LKAAM Sumbar berjanji akan menelusuri buku pembelajaran bernarasi orang Minang beragama Katolik yang dikabarkan beredar di Kabupaten Sijunjung itu.
"Paruhnya adalah pemerintah setempat (Sijunjung). Ya, kita akan sampaikan ke bupati nya nanti. Jika itu diajarkan kepada anak-anak kita, tidak benar dan berbahaya," katanya.
3. Dinas Pendidikan Sijunjung Masih Menelusuri
Tag
Berita Terkait
-
Diterjang Longsor Saat Nonton TV, Seorang Warga Sijunjung Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Megawati Singgung Musyawarah dan Mufakat di Ranah Minang, Begini Reaksi Ketua LKAAM Sumbar
-
Sebut Orang Minang Benci Jokowi, Ade Armando: Apa Salah Jokowi
-
Ade Armando Beberkan Tiga Alasan Orang Minang Tak Suka Jokowi, Benarkah?
-
MUI Sumbar Tegas Haramkan Ucapan Selamat Natal, Buya Gusrizal: Itu Bukan Bagian Toleransi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Cara Cegah Anak Kecanduan Gadget, Orang Tua Wajib Tahu Hal Ini
-
Korban Keracunan MBG di Agam Capai 119 Orang, 20 Masih Dirawat
-
Lewat 1 Juta AgenBRILink, BRI Dorong Inklusi Keuangan dan Catat Transaksi Rp1.145 Triliun
-
BRI Percepat Penyaluran KPR FLPP untuk Dukung Program 3 Juta Rumah dan Asta Cita Pemerintah
-
CEK FAKTA: Presiden Israel Dilempari Telur Busuk Keluar Gedung PBB, Benarkah?