Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 29 Desember 2021 | 07:15 WIB
Presiden Jokowi saat berpidato di pembukaan Muktamar NU ke-34 di Lampung. (foto: bidik layar video)

SuaraSumbar.id - Popularitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mata orang Minang sangat rendah. Hal ini terungkap dari hasil survei terbaru yang dirilis SMRC. Dimana, hanya 19 persen warga Minang yang menyatakan puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

Angka ini jauh berbeda dengan angka-angka suku lainnya. Seperti warga Jawa, yang 78 persen puas dengan kinerja Jokowi. Kemudian, 84 persen warga Batak puas, 65 persen warga Sunda puas, 63 persen warga Betawi puas, dan 58 persen warga Madura puas dengan kinerja presiden dua periode itu.

Dosen Ilmu Komunikasi yang juga pegiat media sosial, Ade Armando, turut mengomentari kondisi tersebut.

“Saya sendiri adalah orang keturunan Minang, namun terus terang, saya sama sekali tidak paham dengan perilaku orang-orang Minang ini. Apa sih yang dilakukan Jokowi terhadap orang-orang Sumatera Barat, sehingga mereka sedemikian membenci sang Presiden,” kata Ade dalam saluran Youtube Cokro TV, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Selasa (28/12/2021).

Baca Juga: Ade Armando Beberkan Tiga Alasan Orang Minang Tak Suka Jokowi, Benarkah?

Menurut Ade, data pemilihan presiden 2014 dan 2019 menunjukkan, sebenarnya sudah memberi indikasi bahwa orang Minang tidak suka dengan Jokowi.

Pada 2014, hanya 23 persen warga Sumatera Barat yang memilih pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Lima tahun kemudian, angka itu bahkan merosot drastis, pada tahun 2019, hanya 14 persen warga yang memilih pasangan Jokowi-Maruf.

Ade Armando. [Dok. Cokro TV]

“Tapi itu kan seharusnya cuma hasil Pilpres, mayoritas warga Sumatera Barat lebih suka dengan Prabowo karena adanya kedekatan dengan sejarah daerah itu,” katanya.

Dan setelah Pilpres selesai, kata dia, bukankah seharusnya masyarakat menilai secara objektif. “Karena itu saya bertanya, apa sih salah Jokowi pada orang Minang. Jokowi justru sangat peduli pada orang Sumatera Barat,” katanya.

Ade Armando lantas mengurai bahwa Sumatera Barat sebenarnya adalah daerah yang paling banyak dikunjungi Jokowi selama kepemimpinannya di 2014-2019. Jokowi juga mewujudkan berbagai pembangunan infrastruktur di daerah itu.

Baca Juga: Ade Armando Dikabarkan Tewas Terpental di Jalan Tol, Begini Faktanya

Dengan kata lain, Jokowi tidak pernah menganaktirikan Minang. Lantas kenapa orang Minang begitu membenci dia. Setidaknya, ada tiga yang menurut Ade yang memicu orang Minang tak suka Jokowi.

Pertama, Jokowi didukung PDIP yang merupakan penjelmaan baru dari PNI di bawah Soekarno. Masalahnya, masyarakat Sumatera Barat hingga kini dinilai masih memiliki dendam atas apa yang dilakukan Presiden Soekarno di era Demokrasi Terpimpin.

Soekarno dianggap sebagai pemimpin Jawa yang menindas Sumatera Barat. Penindasan inilah yang kemudian melahirkan pemberontakan PRRI di Sumatera Barat yang kemudian dihabisi secara brutal oleh pasukan militer dari Jawa.

“Jadi orang Minang membenci Jokowi bukan karena dia jahat dan buruk. Tetapi dia dipercaya sebagai orang suruhan Megawati yang adalah anak Soekarno, yang dianggap musuh bebuyutan Sumatera Barat,” katanya.

Tentu saja hal itu, kata Ade, merupakan pandangan berlebihan. Karena tidak ada hubungannya antara Jokowi dengan sesuatu yang dianggap kejahatan Soekarno ke Sumatera Barat.

Faktor kedua, adalah ada anggapan bahwa Jokowi berasal dari PDIP yang merupakan bentukan Partai Kristen dan Komunis. Soal Komunis, kata Ade, jelas mengada-ada.

Load More