Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 04 Februari 2022 | 18:48 WIB
Buku bernarasi orang Minangkabau beragama Katolik beredar di media sosial. [Dok.Minangkabaunews.com]

SuaraSumbar.id - Buku pembelajaran siswa sekolah dasar (SD) bernarasi orang Minang beragama Katolik beredar di media sosial. Buku kontroversial itu dikabarkan beredar di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).

Sayangnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung belum mengetahui buku tersebut beredar di medsos. "Kami masih menelusuri. Sampai saat belum ada kepala sekolah yang melapor," kata Kepala Dinas Pendidikan Sijunjung, Usman Gumanti kepada SuaraSumbar.id, Jumat (4/2/2022).

Jika memang ditemukan, kata Usman, pihaknya akan mengambil langkah cepat, diantaranya mengkonfirmasi langsung kepada bupati.

"Kalau ditemukan, tentu kita lapor ke bupati. Jika perlu kita tarik, maka akan kita tarik dari peredaran," ucapnya.

Baca Juga: Heboh Buku Bernarasi Suku Minangkabau Beragama Katolik, LKAAM Sumbar: Orang Minang Pasti Islam

Namun sampai kini, pihaknya belum mengetahui terkait beredarnya buku tersebut. "Nanti akan konfirmasi kembali, kami masih melakukan penelusuran," tutupnya.

Sebelumnya, beredar di media sosial narasi dalam buku pembelajaran. Tulisan itu berjudul "Ini Teman Aminah". Berikut cuplikan pendek narasi dalam buku tersebut.

Aminah murid kelas IV sekolah dasar. Teman-teman Aminah bernama Kristin, Ni Luh, Ucok dan Ujang. Mereka berasal dari suku bangsa berbeda. Ucok dari Batak, Ujang dari Sunda, Ni Luh dari Bali, Kristin dari Minangkabau dan Aminah sendiri dari Jawa.

Agama mereka pun berbeda-beda. Aminah dan Ujang beragama Islam, Ucok beragama Kristen, Ni Luh memeluk agama Hindu, sedangkan Kristin memeluk agama Katolik. Mereka selalu rukun dan tolong-menolong.

Dalam tata bahasa, narasi tersebut tidak bermasalah. Namun, publik menggugat soal suku Minangkabau yang dikaitkan dengan Katolik. Sebab, semua suku Minang beragama Islam.

Baca Juga: LKAAM Sumbar Janji Telusuri Buku Pembelajaran Bernarasi Suku Minangkabau Beragama Katolik

Kontributor : B Rahmat

Load More