SuaraSumbar.id - Capaian vaksinasi yang rendah di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Atas kondisi tersebut, seluruh daerah di Sumbar didesak untuk memaksimalkan pencapaian vaksinasi.
Bupati Solok Epyardi Asda mengakui pencapaian vaksinasi di Sumbar memang belum maksimal, termasuk di daerah yang dipimpinnya, yakni Kabupaten Solok.
Menurutnya, salah satu cara mempercepat capaian langsung adalah dengan menyalurkan vaksin langsung kepada kepala daerah masing-masing, bukan melalui provinsi.
"Kami mempertanyakan, kenapa kok (pemerintah) pusat memberikan kepada provinsi dan kenapa tidak langsung kepada kami sebagai kepala daerah walaupun kami tahu bahwa provinsi adalah perwakilan pemerintah pusat yang ada di daerah," katanya dalam kegiatan wabinar yang digelar Suara.com, Senin (27/9/2021).
Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Kinali Pasaman Barat, 1 Jembatan Ambruk, 2 Rumah Rusak Parah
Mantan Anggota DPR RI itu mengklaim bahwa saat ini antusias masyarakat Solok sangat tinggi untuk menerima vaksin. Namun, realisasinya lambat lantaran stok vaksinnya sering terputus-putus.
"Saat masyarakat saya sadar untuk vaksin, malah vaksinnya yang nggak ada. Pengiriman stok kan dari provinsi. Bahkan sampai satu bulan terputus," katanya.
Menurutnya, berjalannya capaian vaksinasi di Kabupaten Solok tidak terlepas dari desakan kepala daerah yang mewajibkan semua wali nagari (kepala desa) untuk menyosialisasikan vaksin tersebut aman dan tidak berbahaya seperti berita hoaks yang bertebaran di medsos.
"Dengan kebijakan itu, Alhamdulilah masyarakat berduyun-duyun untuk vaksin. Sementara ASN kita sudah 100 telah suntik vaksin," katanya.
Di lain hal, Epyardi juga sangat menyayangkan tempat untuk melakukan swab hanya di dua daerah di Sumbar yakni Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Sehingga menyulitkan masyarakat untuk melakukan swab.
Baca Juga: Seorang Gadis di Padang Nyaris Diperkosa Driver Ojek Online, Lehernya Dicakar
"Kenapa kami juga tidak diberi kewenangan dan fasilitas untuk melakukan swab sendiri. Sumbar hanya dua tempat swab dan itupun aksesnya jauh dari tempat kami," katanya.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Beda Kekayaan Mahyeldi vs Epyardi Asda Bak Bumi dan Langit, Siapa Calon Gubernur Sumbar 2024 Paling Tajir?
-
Tragis! Pria Italia Giulia Manfrini Tewas Saat Berselancar di Pantai Sumatera Barat: Dadanya Tertusuk Ikan Todak
-
15 Tewas, Tragedi Tambang Emas Ilegal Ambruk di Indonesia jadi Sorotan Media Asing
-
Ibunda Afif Ngadu ke DPR Minta Keadilan Sambil Menangis: Saya Tidak Ikhlas Pelaku Penganiayaan Belum Diungkap
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
Terkini
-
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar: Motif Biar Dibuktikan di Persidangan
-
Kapolda Sumbar Kembali Tegaskan AKP Dadang Tak Ganguan Mental: Sudah Mau Makan!
-
Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Sumbar Larang Aktivitas Kampanye dan Survei
-
Bawaslu Agam Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada 2024
-
Kasus Penembakan Kasat Reskrim Solsel, Walhi Sebut Momen Berantas Kejahatan Lingkungan