SuaraSumbar.id - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus mampu menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan begitu, lulusannya kelak tidak menjadi penyumbang angka pengangguran.
Hal itu dinyatakan oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah saat menghadiri Kongres IV Himpunan Alumni Sekolah Teknologi dan Analis (HASTA) di Padang, Minggu (27/6/2021).
"Kondisi saat ini, lulusan SMK lebih banyak yang jadi pengangguran dari pada lulusan SMA. Ini aneh karena lulusan SMK seharusnya sudah punya kompetensi untuk masuk dunia kerja," katanya.
Pada satu sisi, kata Mahyeldi, SMK sebenarnya memiliki kelebihan dari SMA. Tamatan SMK selain memiliki kompetensi untuk bisa segera terjun ke dunia kerja, juga memiliki opsi untuk meneruskan pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi.
"Dalam pertemuan di sebuah kampus di Australia saya pernah bertemu lulusan SMK yang sedang mengambil program doktoral. Artinya, tamatan SMK tetap punya opsi untuk melanjutkan pendidikan," ujarnya.
Ia menilai saat ini ada beberapa SMK yang memiliki keunggulan diantaranya Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK) dan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI).
Dua SMK tersebut memiliki persentase lulusan yang diterima dunia kerja mendekati 100 persen.
Ia menilai dua sekolah itu bisa menjadi salah satu percontohan untuk SMK lain di Sumbar untuk bisa menghasilkan lulusan yang benar-benar bisa diserap oleh dunia kerja sehingga mengurangi angka pengangguran sekaligus angka kemiskinan.
Selain kurikulum, faktor lain yang bisa meningkatkan jumlah serapan lulusan SMK dalam dunia kerja adalah peran alumni. Perhatian alumni pada siswa yang baru lulus atau bantuan fasilitas untuk sekolah akan sangat membantu karena itu pihak sekolah harus aktif menjalin komunikasi dengan para alumni.
Baca Juga: Bikin Takjub! Sekolah di SMK Otomotif, Pemuda Ini Kini Sukses Jadi Perancang Busana
Sementara itu, Ketua Umum HASTA Sumbar H. Jamaris, ST mengatakan eksistensi pendidikan teknologi dan analis terus meningkat seiring perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi dan analisa termasuk di dunia pendidikan.
Fenomena seperti ini menjadi tugas dan pekerjaan rumah yang besar bagi HASTA untuk melakukan inovasi dalam teknologi dan bisa memberikan kontribusi bagi Sumbar.
HASTA adalah himpunan alumni yang mewadahi dua sekolah menjadi satu kesatuan yaitu SMK SMAK Padang dan SMTI Padang. (Antara)
Berita Terkait
-
Situs PPBD Online Sumbar Bermasalah, Kadis Kominfo: Diganggu Hacker
-
Panitia PPBD Sumbar Sarankan Siswa SMA dan SMK Daftar ke Sekolah Swasta
-
Dinas Pendidikan Sumbar Buka Posko Pengaduan PPDB SMA dan SMK
-
Kasus Korupsi SPP, Oknum Honorer di Batam Sebut Ada Aliran Dana ke Disdik Kepri
-
Lahan Bekas Tambang di Padang Pariaman Jadi Taman Ekowisata, Gubernur Sumbar Bangga
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kronologi Penemuan 6 Nelayan Hilang di Pasaman Barat, Semuanya Selamat!
-
CEK FAKTA: Lowongan Kerja Petugas Haji 2025/2026 Viral, Benarkah?
-
Kasus HIV di Padang Merosot Tajam, Ini Cara Dinkes Stop Penyebarannya!
-
Terjebak Banjir, Warga Padang Dievakuasi SAR dengan Perahu Karet!
-
Kapal Nelayan Hilang di Air Bangis Pasaman Barat, Basarnas Kerahkan Tim!