Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 23 Juni 2021 | 17:04 WIB
Elfin Nugraha (24), pendaki disabilitas yang menaklukkan Gunung Marapi dan Gunung Talang. [Dok.ist]

SuaraSumbar.id - Keterbatasan fisik tak melulu menghambat semangat dan cita-cita manusia. Bahkan, kaum disabilitas bisa melakukan hal di luar ekspektasi orang biasa.

Seperti kisah Elfin Nugraha (24). Pria penyandang disabilitas asal Kota Padang itu bahkan mampu menaklukkan puncak Gunung Marapi dan Gunung Talang di Sumatera Barat (Sumbar).

Dengan keterbatasan fisik, Elfin 'merangkak senti demi senti” hingga mencapai puncak gunung-gunung favorit di Sumbar itu.

Elfin menceritakan pengalamannya pertama sekali menaklukkan puncak Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Baca Juga: Gawat, Panti Asuhan di Padang Jadi Sasaran Aksi Premanisme

“Mendaki Gunung ini seperti merangkak, dengan menggunakan kedua tangan, dikarenakan kedua kaki saya kena polio sejak kecil,” kata Elfin, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (22/6/2021).

Bagi pemuda lulusan SMK 2 Padang jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini, mendaki gunung adalah unjuk menantang dirinya sendiri. Ini juga untuk membuktikan dirinya yang memiliki keterbatasan mampu untuk bisa mendaki gunung.

“Rencananya naik gunung sudah lama, semenjak 2019 juga pernah. Namun, hanya di bawah tidak sampai puncak. Kalau kemarin sampai puncak Marapi dan Gunung Talang,” katanya.

Elfin Nugraha (24) bersama bersama rekan pendaki saat berada di Gunung Talang, Kabupaten Solok. [Dok.ist]



Baru-baru ini, Elfin bersama rombongannya tim ‘Lentera Alam’ berhasil menaklukkan Gunung Talang di Kabupaten Solok.

“Kami bersama rombongan tim ‘Lentera Alam’ 11 orang yang dikomandoi oleh Deko Satria binaan bang Eky Murdiono berangkat dari Kota Bukitinggi, Rabu (16/6/2021). Esok harinya, Kamis (17/6/2021) kami mulai menanjak dari daerah Bukit Batu Bulek, Solok dan malam harinya sampai di puncak Gunung Talang dengan ketinggian 2.597 Mdpl,” kenangnya.

“Merangkak dengan sebisanya. Memberdayakan semua yang dimiliki agar sampai tujuan. Seluruh tim tidak henti-henti memberikan dukungan sepanjang perjalanan. Sesampai di puncak Gunung Talang, kami camping 2 hari 2 malam dan turun kembali hari Sabtu (19/6/2021),” katanya lagi.

Sebelumnya, kata Elfin, dia juga mendaki Gunung Marapi bersama sebanyak 12 pendaki lainnya, yang dikenal di media sosial. Di antara para pendaki itu, dirinya adalah satu-satunya disabilitas yang mendaki gunung saat itu.

Baca Juga: Sembunyi di Sumur, Pencuri di Masjid Sumbar Ditangkap

Untuk sampai ke puncak Gunung Marapi ,Elfin membutuhkan waktu selama tiga hari.

“Kami mulai nanjak Rabu (6/1/2021), lalu sampai Sabtu (9/1/2021) pagi. Kami jalan mulai jam 10 pagi, sampai sebelum magrib, kita camping di sana. Untuk turun lebih cepat, satu hari sudah sampai di bawah lagi,” ungkapnya.

Awalnya, Elfin kesulitan meminta izin dan meyakinkan kedua orang tuanya, bahwa keterbatasan tidak menghalanginya.

“Orang tua khawatir, kalau sesuatu terjadi, nanti kalau ada apa-apa bagaimana, tapi tetap dizinkan juga,” kata Elfin.

Sebelum mendaki gunung, Elfin juga melakukan berbagai persiapan diri, khususnya persiapan fisik dengan olahraga ringan setiap hari.

Menurutnya, selama perjalanan ke puncak Marapi, rasa letih hilang dengan menikmati pemandangan. Ke depan, Elfin menargetkan bisa mendaki seluruh gunung yang ada di Sumbar, seperti Gunung Singgalang dan Gunung Talamau.

“Untuk disabilitas, tetap semangat jangan pantang menyerah. Walaupun memiliki keterbatasan, kita bisa juga kok seperti kebanyakan orang, bisa mendaki gunung, walaupun caranya berbeda dan lama,” ungkapnya.

Ia juga mengharapkan ada perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap para penyandang disabilitas seperti yang dialami Elfin.

Load More