SuaraSumbar.id - Kinerja 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat masih belum maksimal. Masih ada catatan yang tidak sesuai dari target Gubernur dan Wakil Gubernur dalam triwulan pertama. Seperti minusnya percepatan ekonomi Sumbar sebesar 1,6 persen dan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Sumbar dari fraksi Gerindra, Hidayat. Menurutnya, secara konstitusi, memang tidak ada kewajiban bagi Gubernur dan Wakil Gubernur mempertanggung jawabkan hasil kerjanya dalam 100 hari kerja pertama.
"Namun, karena beliau (Gubernur dan Wakil Gubernur-red) terlanjur merilis hasil kerja mereka selama 100 hari pada Minggu (6/6/2021) malam, mungkin ada masukan dari kami (DPRD-red) sedikit. Di antaranya minusnya percepatan ekonomi Sumbar 1,6 persen di triwulan pertama dan penanganan Covid-19 belum maksimal,” kata Hidayat kepada Covesia.com - jaringan Suara.com, Senin (7/6/2021).
Minusnya percepatan ekonomi Sumbar ini, kata Hidayat, terlihat dari masih banyaknya tingkat pengangguran, hasil panen petani menurun, serapan anggaran belum maksimal dan banyak keterlambatan pelelangan.
Baca Juga: Begal Motor di Padang Ditembak Polisi, Ada Celurit Sepanjang 30 Sentimeter
Faktor-faktor ini dirasa melesukan laju ekonomi dan putaran uang di Sumbar. Perlu sikap dan ketegasan dari Mahyeldi-Audy dalam mengambil sikap agar ekonomi Sumbar tidak merosot seperti hari ini.
“Dari awal tahun hingga sekarang, banyak program dari dinas-dinas yang terlambat. Walaupun masih baru menjabat, Gubernur dan Wakil Gubernur sudah bisa melakukan gebrakan dan perubahan. Tinggal kemauan dan kepekaan kepala daerah untuk melaju kencang atau lambat,” katanya.
Selain itu, Hidayat juga melihat belum terciptanya capaian yang maksimal dari penanganan Covid-19. Hal ini terlihat dari jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi. Termasuk tidak sebandingnya petugas dan fasilitas dengan jumlah pasien Covid-19.
“Sampai sekarang Road Map (Peta Jalan-red) penanggulangan Covid-19 belum ada oleh Satgas. Jadi tidak heran rasanya terjadi lonjakan kasus. Satgas jangan terpaku oleh standard an scenario dari pusat saja. Ini bisa membuat kaku. Perlu inovasi dan improvisasi sesuai keadaan sosial, budaya dan hal-hal lain di tengah masyarakat,” katanya.
Kemudian, Hidayat menyinggung adanya aktivitas politik kabut yang dilakukan oleh Gubernur-Wakil Gubernur. Ini terlihat dalam peluncuran buku 100 hari kerja yang ada satu poin standar keberhasilan terlihat dari banyaknya menteri yang datang ke Sumbar dibawah kepemimpinan Mahyeldi-Audy.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Ferdinand ke Gubernur di Pulau Jawa: Jangan Fokus Coras Capres!
“Lucu rasanya jika standar keberhasilan itu dilihat dari jumlah menteri yang datang ke Sumbar. Apakah seluruh menteri itu datang atas undangan Gubernur saja?. Padahal beberapa menteri datang ada peran dari tokoh masyarakat dan anggota legislative di pusat maupun di daerah. Tapi malah diklaim sepihak atas kinerja gubernur dan wakil gubernur. Ini namanya politik kabut, yaitu mengklaim usaha orang lain untuk meningkatkan pencitraan,” katanya.
Hidayat juga meminta agar praktek politik kabut ini segera dihentikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur agar tercipta kondisi yang kondusif antara pemerintah dengan tokoh masyarakat maupun anggota legislatif.
Berita Terkait
-
Tolak Nagari Mart hingga Alfamart, Massa Demo Kantor Gubernur Sumbar
-
Pemilihan Serentak 31 Wali Nagari di Pesisir Selatan Ditabuh, Para Calon Diwarning Wabup
-
Wabub Pandeglang Tanto Minta Tanjung Lesung Masuk Program Skala Prioritas KEK Lagi
-
Polisi Tahan Sopir Kasus Bus Terjun ke Sawah di Pasaman
-
Pemprov Sumbar Diminta Evaluasi Penerapan Prokes Covid-19
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Rekomendasi 4 Skincare Mahal Harga Puluhan Juta, Dipakai Luna Maya hingga Syahrini!
-
Gaji Capai Rp 30 Juta! 1,7 Juta Lowongan Kerja Luar Negeri Menanti di 2025, Ini Kata Menteri P2MI
-
Daftar 6 Link DANA Kaget Terbaru, Klaim Nomor HP Keberuntunganmu Sekarang Juga!
-
5 Penyebab Ketertarikan Pasangan Memudar Usai Menikah, Pengantin Baru Wajib Tahu!
-
Alasan Ombudsman Sumbar Kawal Ketat Audit Kasus Pasien Meninggal Diduga Ditolak RSUD Rasidin Padang