Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 05 Juni 2021 | 18:25 WIB
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah di Auditorium Gubernuran Sumbar. [Suara/B. Rahmat]

SuaraSumbar.id - Gubenur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mendukung program pemberian anugerah "Ruhana Kuddus Award" untuk jurnalis perempuan atau wartawati terbaik di Indonesia.

Mahyeldi berharap penghargaan tersebut bisa segera terwujud. Rencananya, penghargaan akan diberikan setiap tahun.

Ruhana Kuddus Award atau nama lain yang nanti disepakati bersama oleh semua pemangku kepentingan terkait, seperti Dewan Pers, PWI, AJI, IJTI, FJPI, SMSI dan lain-lain, termasuk tokoh-tokoh pers lainnya.

Ruhana Kuddus adalah pionir tokoh pers Indonesia, jurnalis perempuan atau wartawati pertama di Indonesia. Sosok perempuan yang menginspirasi ini ditetapkan menjadi pahlawan nasional asal Sumatera Barat sejak 2019.

Baca Juga: DPRD Minta Program Unggulan Gebernur Sumbar Sesuai dengan Keuangan Daerah

"Kita menyambut baik jika ada inisiasi memberikan penghargaan kepada wartawati atau jurnalis perempuan di Indonesia," katanya.

Menurut Mahyeldi, penghargaan tersebut bahkan dinamakan dengan Ruhana Kuddus Award.

"Ruhana Kuddus adalah wartawati pertama di Indonesia yang sekarang telah menjadi pahlawan nasional dan berasal dari Sumatera Barat. Kita harapkan hal ini segera terwujud dan pemprov Sumbar siap memfasilitasinya," ucap dia.

Usulan awal disampaikan oleh Kadis Kominfo Sumbar Jasman, menjemput beberapa poin Hari Pers Nasional (HPN) di Padang pada 2018, dimana salah satu rekomendasi-nya adalah memberikan penghargaan khusus kepada wartawati atau jurnalis perempuan setiap tahunnya.

Dalam hal ini, Uni Lubis, yang juga Ketua Umum Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) mengapresiasi Gubernur Sumbar yang telah bersedia memfasilitasi rencana Ruhana Kuddus Award tersebut.

Baca Juga: Mahyeldi Minta Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19 Sumbar Diusut Tuntas

"Saya pribadi dan forum jurnalis perempuan mengapresiasi dukungan Gubernur Sumbar untuk mendorong peningkatan kualitas profesionalisme jurnalis perempuan Indonesia lewat Ruhana Kuddus Award," tutur Uni Lubis.

Anggota Dewan Pers perempuan pertama di Indonesia itu (2003-2006 dan 2010-2013), memaparkan jurnalis perempuan di Indonesia jumlahnya makin banyak dan berprestasi. Jumlah pemimpin redaksi perempuan di media umum juga makin banyak. (Antara)

Load More