SuaraSumbar.id - Operasi Ketupat Singgalang 2021 memiliki tantangan sendiri bagi jajaran Polda Sumatera Barat, terutama bagi Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar, Kombes Pol Yofie Girianto Putro.
Apalagi, operasi ini diselingi dengan penyekatan wilayah perbatasan setelah pemerintah mengeluarkan aturan pelarangan mudik mulai dari 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Pelaksanaan operasi sendiri diawali dari pemaparan rencana Operasi Ketupat Singgalang di hadapan Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto beserta Forkopimda yang digelar di ruang Hoegeng Mapolda Sumbar Kamis (22/4).
Dalam rapat tersebut Kombes Pol Yofie Girianto memaparkan 10 titik pos penyekatan di wilayah perbatasan Sumbar dengan provinsi tetangga. Petugas yang bertugas di sana akan meminta seluruh kendaraan yang tidak mengantongi surat izin masuk ke Sumbar saat aturan larangan mudik.
Baca Juga: Road Rage Driver Ogah Mobil Diputarbalik: Ternyata Bukan Staf PSSI
10 pos tersebut yakni di Kabupaten Pasaman Pos Sekat Muaro Cubadak, Kecamatan Rao perbatasan dengan Sumatra Utara. Kemudian Pos Sekat Mapattunggul, Kecamatan Mapat Tunggul berbatasan dengan Provinsi Riau.
Selanjutnya di Kabupaten Pasaman Barat, Pos Sekat Provinsi (Kampung Baru, Nagari Bantahan, Kecamatan Rabat). Setelah itu Kabupaten Limapuluh Kota yakni Pos Sekat Pangkalan berbatasan dengan Provinsi Riau.
Kabupaten Pesisir Selatan yakni Pos Sekat Silaut, Kecamatan Silaut berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Mukomuko. Pos Sekat Sako, Kecamatan Rahul Tapan berbatasan dengan Provinsi Jambi, Kabupaten kota Madya Sungai Penuh Kerinci.
Kabupaten Sijunjung Pos Sekat JTO Kamang perbatasan dengan Provinsi Riau. Kabupaten Solok Selatan yakni Pos Sekat Provinsi Kubang Gajah Perbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan dengan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Terakhir di Kabupaten Dharmasraya yakni Pos Sekat Simalidu berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Pos Sekat Sungai Rumbai berbatasan dengan Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi.
Baca Juga: Batasi Wisatawan Menuju Anyer, Polisi Putar Balik Kendaraan Asal Jakarta
Sebanyak 10 pos perbatasan tergabung dalam 57 pos yang didirikan Polda Sumbar dalam Operasi Ketupat Singgalang 2021. Operasi Ketupat Singgalang 2021 selain untuk mengatur tertibnya lalu lintas saat Idul Fitri juga fokus mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19 dengan melakukan imbauan, sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat di lokasi tersebut.
Sementara di pos perbatasan, petugas akan memeriksa setiap kendaraan yang akan masuk Sumbar. Apabila memiliki dokumen lengkap untuk masuk ke Sumbar akan diperbolehkan masuk sementara yang tidak mengantongi akan diminta putar balik ke daerah semula.
Dalam pelaksanaannya, tentu dilakukan pantauan dan pengawasan serta kesiapan anggota di pos yang berada cukup jauh dari pusat pemerintahan tersebut. Sebut saja pos perbatasan di Silaut yang berbatasan dengan Bengkulu berjarak sekitar 400 kilometer dari Kota Padang.
Untuk memastikan hal itu, Dirlantas Polda Sumbar melakukan kunjungan ke titik tersebut. Kunjungan kali ini agak berbeda karena turing sepeda motor dan dalam kondisi berpuasa.
Kombes Yofie menunggangi motor BMW R1200 GS keluaran 2007 bersama enam motor PJR lainnya bertolak ke wilayah perbatasan dengan jarak tempuh sepanjang 400 kilometer dari ibu kota provinsi.
Turing di saat berpuasa dalam kondisi cuaca panas terik kemudian hujan deras diiringi petir menjadi tantangan tersendiri dalam perjalanan menuju lokasi tersebut. Hal itu tidak menyurutkan niat dirinya bersama jajaran Ditlantas Polda Sumbar mendatangi langsung pos perbatasan.
Setelah menjalani perjalanan yang cukup panjang di bawah terik matahari dan mampir di setiap pos pengamanan dan pelayanan yang ada di sepanjang jalur tersebut akhirnya rombongan sampai di pos penyekatan.
Sampai di sana, Kombes Pol Yofie langsung melakukan rapat dengan petugas yang berjaga di pos tersebut untuk menyerap aspirasi terkait situasi dan kondisi di wilayah tersebut. Selain itu dirinya memberikan arahan dan motivasi kepada petugas agar tetap semangat dalam menjaga wilayah perbatasan.
Setelah melakukan rapat, Kombes Pol Yofie melakukan panggilan video dengan Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto yang disaksikan petugas pos perbatasan memberikan laporan secara langsung.
Melalui panggilan tersebut Kapolda menyaksikan langsung kondisi pos perbatasan dan memberikan semangat serta arahan kepada perosonel yang bertugas di lapangan.
"Kita minta petugas terus bersemangat dalam menjalankan tugas di perbatasan. Kunci kita menang dalam masa pandemi ini ada di perbatasan, jika lengah maka penyebaran Covid-19 bisa meningkat," kata dia.
Selepas itu rombongan memberikan paket untuk personel yang bertugas di lapangan sebagai penyemangat dalam menjaga wilayah perbatasan dari pemudik yang ingin melintas.
Tak hanya perbatasan Bengkulu, Dirlantas Polda Sumbar bersama jajaran juga melakukan tur sepeda motor ke pos perbatasan di Kabupaten Solok Selatan yang berbatasan dengan wilayah Kerinci Provinsi Jambi.
Rombongan tur sepeda motor ini harus menyusuri terjalnya pendakian jalur Padang menuju Solok. Kemudian melintasi hamparan kebun teh di Alahan Panjang nan dingin aduhai. Selain hawa sejuk tentu pemandangan alam indah terhampar di jalur tersebut hingga Kabupaten Solok Selatan.
Sesampai di Solok Selatan, rombongan berhenti di kawasan Seribu Rumah Gadang di Solok Selatan untuk melihat kondisi Kampung Tertib Lalu Lintas serta menyapa warga yang ada di sana.
Setelah melepas penat, rombongan akhirnya melanjutkan dengan perjalanan ke pos perbatasan dan bertemu langsung dengan personel gabungan yang bertugas di sana.
Ketika menyelesaikan kunjungan, Dirlantas Polda Sumbar serta rombongan kembali menunggangi motor mereka dan pulang ke Kota Padang menyusuri jalur yang telah mereka lalui sebelumnya.
Vitalnya peran personel di Pos Perbatasan menjadi perhatian tersendiri buktinya hingga hari kedelapan penyekatan Polda Sumbar mencatat ada 1.573 kendaraan yang membawa 8.023 penumpang yang disuruh putar balik saat larangan aturan mudik di pos perbatasan.
"Kita mengunjungi pos perbatasan untuk melihat kondisi personel yang bertugas serta kesiapan mereka dalam menyekat wilayah perbatasan. Kita memberikan support kepada mereka dalam bertugas serta arahan agar sukses menjalankan tugas hingga akhir Operasi Ketupat Singgalang nantinya," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Beda Rekam Jejak Karier AKP Dadang dan AKP Ryanto Ulil, Sama-sama Pernah Jadi Kasat Narkoba!
-
Digunduli dan Tangan Diborgol, AKP Dadang Dihadirkan dalam Jumpa Pers Polda Sumbar
-
Tampang AKP Dadang, Tembaki Rumah Kapolres Solok Selatan Usai Tembak Mati Kasat Reskrim!
-
Jenazah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Diterbangkan ke Makassar: Dia Yatim Sejak Kecil!
-
Komisi III DPR Turun ke Sumbar Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan: Brutal, Korban Tewas Sia-sia!
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
Terkini
-
Heboh Video Diduga Serangan Fajar Pilkada 2024 di Bukittinggi, Begini Respon Bawaslu
-
Dua Calon Wakil Gubernur Sumbar Warga DKI Jakarta: Tak Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024!
-
Ramah Layani Nasabah Disabilitas, Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen
-
48 TPS Pilkada 2024 di Agam Rawan Bencana, Ini Penjelasan Bawaslu
-
Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Desakan Ketua MPR RI