Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 11 Mei 2021 | 06:15 WIB
Proses evakuasi penambang emas ilegal di Solok Selatan yang ditemukan tewas. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 16 orang penambang emas liar di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, dilaporkan tertimbun longsor. Peristiwa nahas itu terjadi di areal tambang emas di Timbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari, Senin (10/5/2021).

"Dari 16 korban tersebut, 8 orang sudah meninggal dunia dan delapan lagi luka-luka," kata Kasi Kedaruratan BPBD Solok Selatan, Romi Aprijal, dikutip dari Antara.

Delapan korban meninggal yang sudah ditemukan yaitu Yasril warga Sungai Padi Kecamatan Sangir, Buyung, warga Bidar Alam Yuniadi alamat Abai Sangir, Ijal warga Sungai Rambutan.

Selanjutnya, Siat, warga Sungai Rambutan, Pam De warga Dharmasraya dan Catno, warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.

Baca Juga: Nekat Mudik, ASN Pemkab Solok Selatan Siap-siap Kena Sanksi

Sedangkan yang luka-luka yaitu Epi dan Deri warga Padang Air Dingin Kecamatan Sangir Jujuan, Tomi warga Timbulun, Nova warga Bumi Ayu Kecamatan Sangir dan Sito warga Sungai Rambutan Kecamatan Sangir.

Seterusnya, Eka alamat Bumi Ayu dan Fajrul warga Liki Kecamatan Sangir serta Abit dan Mitro warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.

Pihaknya memperkirakan satu orang pekerja lagi masih berada di lokasi. Petugas BPBD gabungan masih melakukan pencarian.

"Yang menjadi kendala kondisi jalan yang susah dilalui dan evakuasi harus dilakukan secara manual," katanya.

Selain itu, tumpukan batu berukuran besar yang menimbun lokasi juga menyulitkan tim melakukan penggalian.

Baca Juga: Temui Kapolda Sumbar, Kemenkumham Mohon 8 Napi Kabur Segera Diciduk

"Penggalian harus menggunakan alat berat karena banyak batu berukuran besar yang tidak mungkin dipindahkan secara manual," ujarnya.

Dia menambahkan, curah hujan yang tinggi sejak Minggu (9/5/2021) sore menyebabkan bukit di sekitar tambang emas liar longsor dan menimbun penambang di dalamnnya. (Antara)

Load More