SuaraSumbar.id - Pengawalan super ketat Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat Sumbar. Tak sedikit yang menyayangkan tindakan tersebut.
Pengamat politik Sumbar, Muhammad Taufik menilai, pengawalan ketat terhadap seorang pemimpin akan membangun asumsi bahwa mereka akan sulit disentuh masyarakat.
Selain itu, kata Taufik, pengawalan berlebih dari seorang pemimpin merupakan sebuah perbuatan boros, meskipun hal tersebut dibolehkan dan dianggarkan Pemerintah Provinsi Sumbar.
"Jika Wakil Gubernur bisa menjelaskan apa kebutuhan sekian banyak pengawal itu dan itu rasional, serta menunjang kinerjanya tidak jadi persoalan. Tapi kalau hanya digunakan sebagai simbolik, ya ini akan sia-sia," katanya, Kamis (22/4/2021).
Baca Juga: Hendri Septa Ditegur KASN, Mahyeldi Ungkit Kebijakan Saat Jadi Wako Padang
"Wakil Gubernur harus meluruskan untuk kepentingan apa (pengawalan banyak). Kalau alasan untuk pengamanan, mengamankan dari siapa. Seharusnya seorang pemimpin itu tidak punya ruang batas dengan masyarakat," sambungnya lagi.
Secara substansi, kata dosen UIN Imam Bonjol Padang itu, seorang pemimpin harusnya tidak berbatas atau berpenghalang dengan publik.
"Tidak berbatas ini artinya, publik mudah mengakses pemimpin ketika mereka ingin menyampaikan sesuatu kepada pemimpin," katanya.
Namun ketika seorang pemimpin mempunyai banyak pengawal dan mudah diakses, tentu ini tidak akan menjadi persoalan.
"Yang jadi masalah, ketika pemimpin yang hanya dikawal oleh Satpol PP tetapi tidak bisa diakses, nah ini yang patut dipersoalkan," tuturnya.
Baca Juga: Mutasi Pejabat, Wali Kota Padang Dituding Langgar Aturan
Sebelumnya, pengawalan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy sempat disorot. Pasalnya, jumlah pengawal pribadinya berbeda jauh dibandingkan dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.
Informasi dari Biro Umum Setdaprov Sumbar, Wagub Sumbar Audy Joinaldy memiliki 6 orang pengawal pribadi. Tiga di antaranya adalah Tentara. Masing-masing, 1 Angkatan Darat, 1 Angkatan Laut dan 1 orang Angkatan Udara. Sedangkan 3 lainnya adalah polisi dari Satuan Brimob.
Selain itu, Audy juga dilengkapi 1 orang ajudan dari Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan 1 orang Sekretaris Pribadi (Sespri).
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah hanya didampingi 2 orang pengawal pribadi. Mereka pun hanya dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumbar. Kemudian ditambah dengan 1 orang Sekretaris Pribadi dan 1 orang ajudan dari TNI.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Larang Indomaret-Alfamart Beredar, Wagub Audi: Hal Positif buat Sumbar
-
Tegas! Sumbar Komit Larang Indomaret dan Alfamart Beroperasi, Ini Alasannya
-
Hendri Septa Resmi Jabat Wali Kota Padang, Mahyeldi Titip Pesan Ini
-
Mohon ke Wapres, Mahyeldi Minta 5 Pasar Rakyat di Sumbar Direnovasi
-
Dipercepat, Wali Kota Padang Dilantik Besok 7 April 2021
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik