Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 30 Maret 2021 | 17:47 WIB
Banjir menerjang dua kecamatan di Pesisir Selatan. [ist]

SuaraSumbar.id - Selain merendam ribuan rumah warga, banjir yang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Minggu (28/3/2021), juga merusak puluhan hektare lahan pertanian warga.

Dua kecamatan yang dilanda banjir akibat luapan Batang Tapan itu adalah Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan dan Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan. Lahan perkebunan dan persawahan warga rusak parah diterjang banjir.

Meski demikian, pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memastikan tidak akan memberikan ganti rugi terhadap lahan warga yang diterjang banjir.

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pessel, Nuzirwan.

Baca Juga: Ribuan Rumah Terendam, Banjir Pesisir Selatan Diduga Akibat Illegal Logging

"Tidak ada ganti rugi dari pemerintah. Kalaupun diganti, itu bagi para petani yang memiliki asuransi, dan bantuan dari pusat pun juga belum ada, kita tunggu dulu informasinya,” kata Nuzirwan kepada Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (30/3/2021).

Dari informasi yang diterima dari BPBD Pesisir Selatan, lahan pertanian masyarakat yang rusak itu meliputi tanaman padi dan tanaman jagung di kawasan Nagari Binjai Tapan, Kecamatan Ranhul Tapan.

“Di Nagari Binjai Tapan ada sekitar 15 hektare lahan pertanian padi dan jagung masyarakat rusak dan gagal panen,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Pessel, Husnul Karim.

Kemudian, di kawasan Nagari Kampuang Tangah Tapan, Kecamatan Rahul Tapan, kerusakan lahan pertanian masyarakat sekitar 20 hektare.

Setelah itu, di Nagari Talang Balarik Tapan sebanyak 15 hektare dan Nagari Limau Puruik Tapan seluas 10 hektare.

Baca Juga: Pertalite Langka di Pesisir Selatan, Sopir dan Nelayan Mengeluh

Kerusakan pada lahan perkebunan juga dialami masyarakat di kecamatan Rahul Tapan. Diperkirakan total kerugian mencapai miliaran rupiah.

“Kerugian diperkirakan sekitar Rp 1 miliar lebih kurang,” ujarnya lagi.

Load More