Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 16 Maret 2021 | 14:41 WIB
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UM Sumbar Moch. Abdi bersama dengan wakil dekan dan humas saat menemui kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Kasus tewasnya seorang mahasiswa baru saat menjalani kamping dalam proses ospek di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, mendapat perhatian serius pihak kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) yang sudah berganti nama menjadi UM Sumbar.

Pihak kampus UM Sumbar berjanji untuk mengevaluasi semua kegiatan lapangan yang dilakukan mahasiswa.

"Kejadian kali ini menjadi duka kami di UM Sumbar. Kami jelas akan lakukan evaluasi internal terkait seluruh kegiatan mahasiswa sehingga hal yang seperti ini tidak akan terjadi lagi," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UM Sumbar, Moch. Abdi, dikutip dari Antara, Selasa (16/3/2021).

Menurut Abdi, selama pelaksanaan kamping atau kemah bakti, tidak ada mahasiswa yang melakukan tindak kekerasan yang mengarah ke dugaan penganiayaan.

Baca Juga: Mahasiswa UMSB Tewas Saat Ospek di Lembah Harau 50 Kota Mengidap Tipus

"UM sudah lama tidak membolehkan adanya ospek, apalagi adanya kekerasan dalam kegiatan mahasiswa. Kami juga sudah tanya langsung kepada panitia dan peserta terkait kegiatan selama pelaksanaan kemah," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan kemah atau kamping mahasiswa dari Fakultas Teknik Sipil itu merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Fakultas Teknik UM Sumbar.

"Tujuannya untuk membangun silaturahim antara mahasiswa, dosen, alumni di lingkungan prodi teknik sipil yang dilaksanakan tiga hari di Harau," katanya.

Bentuk kegiatan kemah itu berupa bakti sosial, sosialisasi kepemimpinan, perkenalan organisasi mahasiswa dan sarasehan.

"Kami dari pihak kampus mengikuti seluruh proses pemakaman almarhum di kampung halamannya di Kecamatan Tilatang Kamang Mato Aia, Kabupaten Agam. Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum," tuturnya.

Baca Juga: Mahasiswa USMB Tewas di Lembah Harau 50 Kota, 6 Panitia Ospek Diperiksa

Pelaksanaan kegiatan kemah mahasiswa sipil ini sebenarnya telah diantisipasi dan disesuaikan dengan pelaksanaan protokol kesehatan.

"Jadi pada pelaksanaan gelombang pertama kali ini hanya diikuti 84 peserta. Rencananya gelombang kedua akan dilaksanakan nantinya, tapi dengan kejadian ini tentu tidak memungkinkan untuk dilaksanakan lagi," ujarnya.

Selain pergi ke rumah duka, pihak kampus juga telah menemui perangkat nagari tempat mahasiswa melaksanakan kemah untuk bersilaturahim sekaligus mencari informasi langsung dari masyarakat.

Sebelumnya, enam orang panitia ospek Fakultas Teknik UMSB diperiksa Polres Limapuluh Kota. Pemeriksaan tersebut merupakan buntut dari tewasnya seorang mahasiswa baru UMSB ketika mengikuti kamping dalam rangkaian ospek di kawasan objek wisata Lembah Harau, Limapuluh Kota, Minggu (14/3/2021) malam.

Korban tewas diketahui bernama Mulia Firdaus (20). Dia merupakan mahasiswa baru Fakultas Teknik UMSB asal Kabupaten Agam.

Informasinya, kegiatan ospek itu berlangsung sejak hari Jumat (12/3/2021) di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Selain ospek, kegiatan ini juga melakukan aksi gotongroyong bersama.

Setelah kegiatan selesai pada Minggu (14/3/2021) sore, rombongan panitia dan mahasiswa baru kembali ke kampusnya di Bukittinggi. Namun, saat di absen ulang, Firdaus Mulia tidak ditemukan.

Sejumlah panitia berinisiatif kembali ke lokasi kamping dan ospek tersebut. Setelah mencari dan berkoordinasi dengan masyarakat setempat, akhirnya dilakukan pencarian bersama.

Alhasil, jasad Firdaus ditemukan tenggelam di Sungai Air Luluh yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kamping, sekitar pukul 23.00 WIB, Minggu (14/3/2021). (Antara)

Load More