SuaraSumbar.id - Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) yang tewas saat menjalani kegiatan kamping dalam rangka ospek di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, diduga memiliki penyakit bawaan.
Hal ini diungkapkan Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota, Nofrizal Chan. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap panitia ospek dari Fakultas Teknik UMSB, tidak ditemukan indikasi kekerasan selama masa ospek berlangsung. Bahkan, korban dalam pengawasan ekstra para senior.
“Dari keterangan yang kami himpun, tidak ada tindakan kekerasan selama ospek berlangsung. Hanya saja korban memiliki penyakit bawaan, yakni tipus,” kata Nofrizal Chan, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com.
Menurutnya, enam orang diperiksa itu merupakan para panitia dan termasuk rekan korban satu angkatan.
“Enam orang yang diperiksa adalah teman satu angkatan korban dan panitia," katanya.
Menurut keterangan saksi, sebelum melakukan ospek, korban memang telah menyampaikan hal itu kepada para senior. Atas dasar itu pula korban mendapatkan pengawasan ketat selama ospek.
Sebelumnya, enam orang panitia ospek Fakultas Teknik UMSB diperiksa Polres Limapuluh Kota. Pemeriksaan tersebut merupakan buntut dari tewasnya seorang mahasiswa baru UMSB ketika mengikuti kamping dalam rangkaian ospek di kawasan objek wisata Lembah Harau, Limapuluh Kota, Minggu (14/3/2021) malam.
Korban tewas diketahui bernama Mulia Firdaus (20). Dia merupakan mahasiswa baru Fakultas Teknik UMSB asal Kabupaten Agam.
Informasinya, kegiatan ospek itu berlangsung sejak hari Jumat (12/3/2021) di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Selain ospek, kegiatan ini juga melakukan aksi gotongroyong bersama.
Baca Juga: Mahasiswa USMB Tewas di Lembah Harau 50 Kota, 6 Panitia Ospek Diperiksa
Setelah kegiatan selesai pada Minggu (14/3/2021) sore, rombongan panitia dan mahasiswa baru kembali ke kampusnya di Bukittinggi. Namun, saat di absen ulang, Firdaus Mulia tidak ditemukan.
Sejumlah panitia berinisiatif kembali ke lokasi kamping dan ospek tersebut. Setelah mencari dan berkoordinasi dengan masyarakat setempat, akhirnya dilakukan pencarian bersama.
Alhasil, jasad Firdaus ditemukan tenggelam di Sungai Air Luluh yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kamping, sekitar pukul 23.00 WIB, Minggu (14/3/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar