Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 11 Maret 2021 | 11:46 WIB
Peternakan sapi di Sumatera Barat. [Dok.Klikpositif.com]

SuaraSumbar.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat (Sumbar) sedang mengembangkan teknologi pakan ternak ruminansia untuk sapi.

Teknologi pakan ternak ruminansia ini merupakan kegiatan pengolahan bahan pakan untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan daya cerna hingga memperpanjang masa simpan.

"Pengembangan teknologi pakan ini melalui fermentasi rumput, jagung, dan jerami," kata Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi, dikutip dari Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Kamis (11/3/2021).

Pakan harus tersedia untuk pengembangan ternak sapi. Sebab, komposisi pakan 70 persen dari biaya produksi.

Baca Juga: BKSDA Sumbar Usir Harimau Sumatera Penerkam Kerbau Warga Agam

"Sapi berbeda dengan ayam, kalau beternak ayam, pakannya tinggal telpon langsung datang. Sapi tidak bisa seperti itu," katanya.

"20 hari lama fermentasi, tetapi bisa tahan hingga dua tahun. Sapi makanan rumput minimal 10 persen dari berat badan, kalau fermentasi hanya 3 persen," sambungnya lagi.

Dinas Peternakan Sumbar mendorong kelompok peternakan di provinsi itu untuk menggunakan teknologi pakan tersebut.

Langkah Dinas Peternakan sejalan dengan program satu Sapi satu Kepala Keluarga (KK) yang disusun Bupati Solok Selatan Khairunas.

Bahkan, Gurbernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mendukung dan menyetujui rencana pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khusus peternakan di Solok Selatan.

Baca Juga: Dugaan Penyelewengan Dana Covid-19 Sumbar, Polisi Bakal Panggil Kepala BPBD

Pemprov Sumbar akan segera memproses pendirian SMK Peternakan ataupun pengembangan SMK Pertanian yg telah ada di Solok Selatan.

Load More