Sampai Kapan Cuaca Ekstrem di Sumbar? BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan, Warga Diminta Waspada!

BMKG menyatakan bahwa potensi cuaca ekstrem di Sumbar berlangsung hingga 29 November 2025, lebih lama dari proyeksi sebelumnya.

Riki Chandra
Rabu, 26 November 2025 | 17:17 WIB
Sampai Kapan Cuaca Ekstrem di Sumbar? BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan, Warga Diminta Waspada!
Potret jalan terputus di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  BMKG perpanjang prakiraan cuaca ekstrem Sumbar hingga 29 November 2025.

  • Sekda Sumbar imbau warga tingkatkan kewaspadaan hadapi potensi bencana.

  • Bibit siklon dan IOD negatif sebabkan hujan intensitas tinggi.

SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar), mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menyusul perpanjangan prakiraan cuaca ekstrem oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pembaruan terbaru, BMKG menyatakan bahwa potensi cuaca ekstrem di Sumbar berlangsung hingga 29 November 2025, lebih lama dari proyeksi sebelumnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menegaskan bahwa informasi lanjutan dari BMKG menunjukkan aktivitas cuaca ekstrem masih terjadi dan harus diantisipasi seluruh pihak.

Pada prakiraan awal, cuaca ekstrem diprediksi berakhir pada 27 November, namun dinamika atmosfer menunjukkan perkembangan berbeda.

“Dinamika perkembangan terus kita pantau, dan dukungan data dari BMKG masuk secara konsisten. Ternyata, durasi cuaca ekstrem di Sumbar lebih panjang dari perkiraan semula. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada dan mengikuti arahan petugas kebencanaan,” ujar Arry, Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, langkah antisipasi dari semua pihak sangat penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana. Peringatan dari BMKG dan petugas kebencanaan diminta benar-benar diperhatikan untuk meminimalisir risiko.

“Kami meminta masyarakat berhati-hati, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor. Ikuti himbauan BMKG dan arahan petugas di lapangan. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Minangkabau merilis pembaruan informasi cuaca untuk seluruh wilayah Sumatera Barat.

Dalam penjelasannya, BMKG menyebut keberadaan Bibit Siklon Tropis 95B di Selat Malaka bagian timur perairan Aceh memicu pertemuan arus angin di wilayah Sumbar.

Kondisi tersebut diperkuat oleh Indian Ocean Dipole (IOD) negatif yang meningkatkan suplai uap air dan kelembaban udara.

Gabungan kedua faktor ini menciptakan atmosfer yang labil sehingga memicu pertumbuhan awan hujan tebal dan luas. Akibatnya, hujan berintensitas tinggi dengan durasi panjang terjadi di sejumlah wilayah dalam sepekan terakhir.

BMKG kembali memperpanjang potensi cuaca ekstrem hingga 29 November 2025, terutama berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai angin kencang.

Beberapa daerah yang diprediksi terdampak antara lain Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Pasaman, Pesisir Selatan, serta Kota Padang Panjang, Kota Pariaman, dan Kota Padang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak