Kapan Flyover Sitinjau Lauik Selesai Dibangun? Anggarannya Tembus Rp 2,793 Triliun

Proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), terus dikebut pemerintah pusat.

Riki Chandra
Selasa, 28 Oktober 2025 | 16:15 WIB
Kapan Flyover Sitinjau Lauik Selesai Dibangun? Anggarannya Tembus Rp 2,793 Triliun
Pendakian Sitinjau Lauik. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  • Flyover Sitinjau Lauik ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2027.

  • Pemerintah pusat percepat pembangunan untuk kurangi kecelakaan di Sitinjau Lauik.

  • Proyek strategis Rp 2,793 triliun tingkatkan konektivitas Padang–Solok, Sumbar.

     

SuaraSumbar.id - Proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), terus dikebut pemerintah pusat.

Tahap pertama pembangunan jalan layang senilai Rp 2,793 triliun ini, ditargetkan rampung pada 2027. Saat ini, pembangunannya masih berjalan sesuai jadwal (on the track).

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menegaskan bahwa progres pembangunan Flyover Sitinjau Lauik sudah sesuai dengan target.

“Sejauh ini pengerjaan Flyover Sitinjau Lauik ini masih on the track,” kata Andre saat meninjau proyek tersebut pada Kamis (14/8/2025).

Menurutnya, proyek strategis nasional ini dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama ditargetkan selesai pada 2027, dan dilanjutkan tahap kedua setelahnya.

Saat ini, PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (HPSL) tengah mengerjakan bore pile serta telah mengantongi izin pinjam pakai kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan. Masalah pembebasan lahan ditargetkan tuntas Oktober 2025.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Kemenko IPK RI, Muhammad Rachmat Kaimuddin, menyebut pembangunan Flyover Sitinjau Lauik tergolong vital dan mendesak.

Jalur Sitinjau Lauik yang dikenal ekstrem dengan tikungan tajam, tanjakan curam, dan sisi jalan berbatasan jurang, menjadi ancaman serius bagi pengendara, terutama truk besar.

“Jadi kondisi jalan ini, terutama untuk kendaraan besar, sangat berisiko tinggi,” ujar Rachmat saat meninjau lokasi proyek, Senin (27/10/2025).

Pembangunan ini dilakukan lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) antara Kementerian PUPR, Pemprov Sumbar, dan PT HPSL. Setelah rampung, jalur tersebut akan lebih landai dan aman dilalui kendaraan berat.

Selain untuk keselamatan, Flyover Sitinjau Lauik juga diharapkan memperlancar arus logistik dan distribusi hasil bumi dari Sumatera Barat ke provinsi tetangga. Jalur ini selama ini dikenal rawan kecelakaan dan sering menyebabkan kemacetan panjang.

Data kepolisian mencatat, sepanjang 2020–2024 terjadi 100 kecelakaan di jalur Sitinjau Lauik, menewaskan 36 orang dan melukai puluhan lainnya. Banyak insiden disebabkan truk logistik yang mengalami rem blong hingga terjun ke jurang.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN untuk mempercepat proses administrasi di lapangan.

“Kami terus berupaya agar proyek ini bisa selesai sesuai target dan menjadi kado kemerdekaan pada 17 Agustus 2027,” ujarnya.

Dengan rampungnya Flyover Sitinjau Lauik, diharapkan Sumatera Barat memiliki infrastruktur yang lebih aman, modern, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini