-
Mahyeldi minta pengawasan penginapan diperketat pasca insiden Alahan Panjang.
-
Insiden diduga akibat paparan gas karbon monoksida mematikan.
-
Pemprov Sumbar komitmen wujudkan pariwisata aman dan berkelanjutan.
SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas insiden tragis yang menimpa pasangan suami istri di kawasan wisata Alahan Panjang, Kabupaten Solok.
Peristiwa tersebut diduga disebabkan oleh paparan gas karbon monoksida di salah satu penginapan di kawasan Danau Diateh, Kamis (9/10/2025).
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Mahyeldi, Selasa (14/10/2025).
Mahyeldi menegaskan, kejadian di Alahan Panjang ini harus menjadi peringatan serius bagi seluruh kepala daerah di Sumbar agar memperketat pengawasan terhadap usaha penginapan. Pengawasan diminta berlaku bagi hotel, wisma, homestay, hingga tenda glamping yang bersifat komersial.
“Ini penting menjadi perhatian Bupati dan Wali Kota. Setiap usaha penginapan harus benar-benar memenuhi standar keamanan dan perizinan sesuai ketentuan. Keselamatan pengunjung adalah hal utama,” tegas Mahyeldi.
Ia juga mengungkapkan bahwa informasi awal mengenai insiden di Alahan Panjang tersebut baru diterimanya melalui pemberitaan media.
Mahyeldi berharap laporan resmi dari Pemerintah Kabupaten Solok segera diterima agar dapat dijadikan bahan evaluasi menyeluruh.
“Kita memang baru mengetahui dari media, disebutkan sementara penyebabnya karena paparan gas dari pemanas air. Tapi tentu, kita menunggu laporan lengkap dari Bupati agar bisa dikaji secara menyeluruh dan dicarikan langkah pencegahannya ke depan,” jelas Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi Ansharullah menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar berkomitmen memperkuat tata kelola sektor pariwisata aman dan berkelanjutan. Menurutnya, keselamatan wisatawan merupakan bagian penting dari citra dan kenyamanan destinasi wisata Sumatera Barat.
“Sumbar dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Karena itu, seluruh pelaku usaha pariwisata, termasuk penginapan, wajib menjadikan keamanan dan keselamatan tamu sebagai prioritas. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Diketahui, dalam peristiwa di kawasan Alahan Panjang, seorang wanita bernama Cindy Desta Nanda (28) meninggal dunia, sementara suaminya, Gilang Kurniawan (28), masih menjalani perawatan medis intensif.
Tragedi ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan pelaku wisata untuk memperketat pengawasan penginapan, guna mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang. (Antara)