Polisi Masih Jaga Rumah Doa Kristen di Padang yang Dirusak Warga, Ini Alasannya

Pihak kepolisian terus melakukan penjagaan ketat terhadap lokasi perusakan rumah doa jemaat Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang Sarai, Kota Padang.

Riki Chandra
Selasa, 29 Juli 2025 | 19:52 WIB
Polisi Masih Jaga Rumah Doa Kristen di Padang yang Dirusak Warga, Ini Alasannya
Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati

SuaraSumbar.id - Pihak kepolisian terus melakukan penjagaan ketat terhadap lokasi perusakan rumah doa jemaat Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Rumah yang menjadi tempat berkumpul jemaat GKSI itu dirusak oleh sekelompok warga pada Minggu (27/7/2025) sore.

“Sampai saat ini kami masih menjaga tempat kejadian perkara, baik dari Polda Sumbar maupun Polresta Padang,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati, dikutip dari Antara, Selasa (29/7/2025).

Pengamanan dilakukan guna menjaga status quo tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus mencegah eskalasi konflik sosial yang bisa terjadi akibat peristiwa tersebut.

Pihak kepolisian mengimbau seluruh pihak untuk tidak terprovokasi dan menahan diri dari tindakan yang dapat memperkeruh suasana.

“TKP sampai hari ini masih dalam pengawalan kepolisian. Kami minta seluruh pihak terkait agar menahan diri,” ujar Susmelawati.

Saat kejadian berlangsung pada Minggu sore, aparat gabungan dari Polda Sumbar dan Polresta Padang langsung mendatangi lokasi, mengendalikan massa, dan mengamankan tempat kejadian.

Polisi juga mulai memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami dugaan tindak pidana perusakan rumah ibadah tersebut.

Hingga kini, sembilan orang terduga pelaku perusakan telah diamankan dan ditahan di Mapolresta Padang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Sembilan orang yang diamankan berada di kantor Polresta Padang karena yang menangani kasus dugaan perusakan adalah Polresta Padang,” tegasnya.

Sebelumnya, kericuhan terkait pembubaran aktivitas ibadah jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, sempat viral di media sosial.

Insiden yang terjadi Minggu (27/7/2025) ini dipicu kesalahpahaman warga terhadap fungsi rumah yang digunakan sebagai tempat ibadah dan pendidikan agama, yang disangka sebagai gereja. Aksi pembubaran dilakukan secara anarkis, menyebabkan dua anak mengalami luka.

Pemerintah Kota Padang langsung memfasilitasi mediasi yang dipimpin Wali Kota Fadly Amran pada malam harinya. Ia menegaskan peristiwa ini bukan konflik SARA, melainkan murni kesalahpahaman yang kini telah diselesaikan secara damai. Meski begitu, proses hukum tetap berjalan untuk pelaku perusakan.

Polda Sumbar juga telah menangkap sembilan orang yang diduga terlibat berdasarkan rekaman video. Wakapolda Brigjen Pol Solihin menegaskan penegakan hukum akan dilakukan tanpa pandang bulu. Sebagai bentuk empati, jajaran kepolisian juga membantu membersihkan rumah ibadah yang rusak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini