Tragedi Bus ALS Padang Panjang Renggut 12 Nyawa, Gubernur Sumbar Dorong Pembangunan Lajur Penyelamat

Gubernur Sumbar mendorong percepatan pembangunan lajur penyelamat di jalur rawan kecelakaan di Padang Panjang.

Riki Chandra
Kamis, 08 Mei 2025 | 19:26 WIB
Tragedi Bus ALS Padang Panjang Renggut 12 Nyawa, Gubernur Sumbar Dorong Pembangunan Lajur Penyelamat
Petugas memindahkan jenazah korban kecelakaan Bus ALS ke dalam ambulan di RSUD Padang Panjang, Selasa (6/5/2025). [Dok. Antara/ Iggoy el Fitra]

SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, mengatakan siap berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) untuk mendorong percepatan pembangunan lajur penyelamat di jalur rawan kecelakaan di Padang Panjang.

Langkah ini diambil setelah kecelakaan maut yang melibatkan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) menewaskan 12 orang pada Selasa, 6 Mei 2025.

"Kita akan segera koordinasikan dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional karena jalan tersebut merupakan jalan nasional," ujar Mahyeldi, Kamis (8/5/2025).

)Kondisi Bus ALS yang hancur akibat kecelakaan di Padang Panjang pada Selasa (6/5/2025). Peristiwa ini menelan 12 orang korban jiwa. [Dok. Antara/Iggoy el Fitra]
)Kondisi Bus ALS yang hancur akibat kecelakaan di Padang Panjang pada Selasa (6/5/2025). Peristiwa ini menelan 12 orang korban jiwa. [Dok. Antara/Iggoy el Fitra]

Pembangunan lajur penyelamat ini menjadi perhatian serius setelah adanya permintaan langsung dari Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, serta Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumbar.

Mereka menilai pembangunan fasilitas keselamatan itu mendesak dilakukan guna mengantisipasi kecelakaan serupa yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

Menurut Mahyeldi, pemerintah provinsi siap menindaklanjuti usulan tersebut bersama Pemerintah Kota Padang Panjang serta BPJN.

“Usulan ini sangat baik, apalagi menyangkut keselamatan masyarakat. Nanti kita lihat dulu bagaimana kelengkapan dokumen dan perencanaan teknisnya,” katanya.

Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, mengungkapkan pihaknya telah berulang kali menyurati instansi terkait, termasuk BPJN dan Ditlantas Polda Sumbar, untuk segera membangun lajur penyelamat di kawasan tersebut.

Dia menyebut lokasi yang diusulkan mencakup daerah Koto Baru dan sisi kanan serta kiri jalan di sekitar Terminal Bukit Surungan.

“Kami sudah kirim surat berkali-kali, karena jalur ini sudah lama dikenal rawan. Kalau tidak segera dibangun lajur penyelamat, potensi kecelakaan akan terus ada,” kata Allex.

Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, mendukung penuh rencana pembangunan lajur penyelamat tersebut.

Ia menegaskan, pihaknya juga akan mengajukan usulan resmi kepada pihak berwenang agar proyek ini bisa segera direalisasikan.

“Lokasi ini sudah beberapa kali terjadi kecelakaan serius, maka kami usulkan pembangunan lajur penyelamat lalu lintas agar bisa meminimalkan korban jiwa di masa mendatang,” ujar Reza.

Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar, jalur Padang Panjang hingga saat ini masih termasuk salah satu titik dengan tingkat kecelakaan tertinggi di provinsi tersebut.

Beberapa titik rawan teridentifikasi berada di ruas menurun dan berkelok, terutama di sekitar terminal dan pasar tradisional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak