Sebagai bagian dari sosialisasi, informasi terkait cuaca dan potensi bencana akan disampaikan melalui berbagai kanal publik, seperti videotron, media sosial, layanan info mudik s.id/mudiksumbar, serta aplikasi Sumbar Madani dan Info BMKG.
Gunung Marapi Semburkan Ab Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, kembali mengalami erupsi pada Kamis (20/3/2025) dini hari, sekitar pukul 02.29 WIB.
![Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, kembali erupsi pada Kamis (20/3/2025) dini hari. Semburan abu vulkaniknya mencapai 1.000 meter. Kondisi ini membuat Gubernur Sumbar mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem dan tidak menentu. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/20/57431-gunung-marapi.jpg)
Erupsi tersebut menyebabkan lontaran abu vulkanik setinggi 1.000 meter dari puncak gunung.
"Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 02.29 WIB dengan ketinggian kolom abu vulkanik sekitar 1.000 meter di atas puncak," ujar petugas Pos Gunung Api Marapi, Teguh.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu vulkanik terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah selatan.
Aktivitas tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum serta berdurasi sekitar 54 detik.
Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada pada status Level II atau waspada. PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi, salah satunya meminta masyarakat, pendaki, dan pengunjung untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek.
Selain itu, PVMBG juga mengingatkan masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar mewaspadai potensi bahaya banjir lahar hujan, terutama saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu vulkanik, masyarakat diimbau menggunakan masker guna mencegah gangguan saluran pernapasan akut (ISPA). PVMBG juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan serta tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya atau hoaks. (Antara)