SuaraSumbar.id - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Rabu pagi pukul 05:44 WIB.
Meski tinggi kolom abu tidak teramati karena tertutup awan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi ini dengan amplitudo maksimum mencapai 30 mm dan durasi sekitar 4 menit 35 detik di seismogram. Saat ini, Gunung Marapi berada pada Status Level II atau Waspada.
Akibat erupsi tersebut, hujan abu vulkanik menyelimuti beberapa wilayah di sekitar gunung, termasuk Bukik Batabuah dan wilayah Birugo di Bukittinggi. Abu vulkanik yang turun di kawasan ini mengganggu aktivitas warga, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan.
“Kendaraan di sini terlihat tertutup abu. Ini cukup mengganggu dan memaksa kami lebih berhati-hati,” ungkap Syamsir Okriandi, warga Bukittinggi.
Baca Juga:Erupsi Gunung Marapi, Radius 3 KM dari Kawah Verbeek Dilarang
Ketua Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purmono, mengimbau warga untuk mematuhi rekomendasi keselamatan yang telah dikeluarkan.
“Warga diharapkan selalu menggunakan masker, pelindung kulit, dan pelindung mata saat beraktivitas di luar ruangan. Jangan lupa juga mematuhi area larangan di sekitar Gunung Marapi,” tegas Teguh.
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, dan pendaki untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek, pusat erupsi Gunung Marapi.
Selain ancaman abu vulkanik, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi aliran lahar di lembah dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Marapi, terutama saat musim hujan, karena berpotensi membawa material vulkanik berbahaya.
Aktivitas vulkanik ini menjadi pengingat bagi masyarakat di sekitar Gunung Marapi untuk selalu waspada dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan.
Baca Juga:Gunung Marapi Siaga! Asap 2.000 Meter, Warga Diminta Waspada
Kontributor : Rizky Islam