Dampak Ekonomi dan Sosial
KBA tidak hanya fokus pada lingkungan, tetapi juga pendidikan dan ekonomi. MIS Muallimin Tabek mendapat berbagai bantuan untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perpustakaan dan laboratorium komputer. Program ini juga mendorong peningkatan ekonomi dengan membantu petani tebu.
Dengan bantuan Astra, mesin kilang tebu semi modern mempermudah petani dan meningkatkan produksi. "Sekali mengolah, petani hanya perlu mengeluarkan Rp 40 ribu, dibanding sebelumnya Rp 80 ribu," kata Kasri.
Kini, untuk meningkatkan nilai jual, warga mulai memproduksi gula semut. Kemudian, program wisata home stay di Tabek juga semakin berkembang, dengan 29 rumah dan 45 kamar tersedia untuk wisatawan dengan harga terjangkau.
![Gula semut produksi dari kelompok binaan KBA Tabek. [Suara/Riki Chandra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/30/71689-gula-semut.jpg)
Transformasi Jorong Tabek adalah contoh nyata bagaimana kerja keras dan dedikasi Kasri Satra dan masyarakat lokal dapat mengubah desa tertinggal menjadi destinasi wisata unggulan.
Dengan keberhasilan ini, Tabek tidak hanya menjadi tempat yang indah, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi di komunitas mereka.
Kekinian, KBA Tabek juga mendukung geliat budidaya maggot hingga bank sampah. Namun, paling utama dari gerakan itu adalah KBA Talang Babungo tetap berkonsep tradisional dengan basis budaya.