Kisah Bidan Dona Viral Seberangi Sungai hingga Dihadang Harimau, Kini Jadi Nakes Teladan Sumbar!

Kisah perjuangan bidan Dona Lubis (46), warga Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), viral di media sosial setelah aksinya menyeberangi derasnya arus sungai.

Riki Chandra
Senin, 18 Agustus 2025 | 08:52 WIB
Kisah Bidan Dona Viral Seberangi Sungai hingga Dihadang Harimau, Kini Jadi Nakes Teladan Sumbar!
Viral bisan seberangi sungai di Pasaman dapat penghargaan Nakes terbaik di Sumbar. [Dok. Antara]

SuaraSumbar.id - Kisah perjuangan bidan Dona Lubis (46), warga Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), viral di media sosial setelah aksinya menyeberangi derasnya Sungai Batang Pasaman demi mengobati pasien tuberkulosis.

Selain itu, Dona juga pernah berhadapan langsung dengan seekor harimau sumatera saat bertugas di pedalaman. Atas dedikasinya, ia dianugerahi penghargaan sebagai tenaga kesehatan teladan 2025 oleh Pemerintah Provinsi Sumbar pada peringatan HUT ke-80 RI.

Dona Lubis, ibu lima anak yang bekerja di Puskesmas Simpang Tonang, rela mempertaruhkan nyawa demi pasien.

“Hati nurani dan dedikasi yang membuat saya berani menyeberangi sungai untuk mengobati pasien,” ujar Dona.

Perempuan kelahiran 11 April 1979 itu mengaku tidak punya pilihan lain selain menantang derasnya arus sungai yang berwarna kecoklatan dan penuh batuan besar.

Aksi heroik itu baru pertama kali ia lakukan sepanjang 26 tahun mengabdi sebagai tenaga kesehatan. Dahulu, akses warga lebih mudah berkat jembatan di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, namun jembatan tersebut kini putus.

Selain menyeberangi sungai, bidan Dona Lubis juga pernah menghadapi situasi berbahaya ketika bertugas dua tahun lalu.

Saat itu, ia bersama tukang ojek terpaksa berhenti di tengah hutan karena seekor harimau sumatera menghadang jalan.

“Harimau itu bangun seperti mau menerkam. Saya hanya bilang, saya minta maaf dan hanya ingin pergi mengobati pasien. Tak lama setelah itu, harimau pergi dan kami melanjutkan perjalanan,” kenang Dona.

Dona juga pernah membawa bayi berusia 11 hari menggunakan kantong plastik agar tetap hangat selama perjalanan ke desa terpencil. Berbagai pengalaman penuh risiko tidak pernah melunturkan semangatnya sebagai tenaga kesehatan.

“Pasien itu membutuhkan kita, maka bantu dan obatilah mereka dengan penuh tanggung jawab dan jangan mengharapkan imbalan,” katanya.

Apresiasi Pemerintah dan Warga

Atas dedikasi bidan Dona Lubis, Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan apresiasi tinggi. “Beliau rela menyeberangi derasnya arus sungai untuk mengobati pasien dan mempertaruhkan nyawanya sendiri. Semangat itu patut ditiru semua anak bangsa,” kata Mahyeldi.

Warga Jorong Sinuangon juga menilai Dona sebagai sosok peduli dan berjiwa sosial tinggi. “Saya rasa memang sudah sepatutnya ia mendapatkan penghargaan dari pemerintah,” ujar Asnan, warga setempat.

Kisah perjuangan Dona membuktikan bahwa pahlawan masa kini masih ada. Perjuangan tidak selalu dengan senjata, tetapi juga melalui pengabdian tulus demi menyelamatkan nyawa orang lain. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini