SuaraSumbar.id - Operasi pencarian korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar), dihentikan. Sampai saat ini masih ada 10 korban lagi yang belum ditemukan.
Kepala Kantor SAR Kota Padang Abdul Malik mengatakan, keputusan ini dilatarbelakangi tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban selama pencarian.
Kemudian merujuk Surat Keputusan Bupati Nomor: 100.3.3.2/189/BPBD-2024 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin, Banjir Bandang dan Longsor di Kabupaten Tanah Datar, terhitung 11 Mei sampai dengan 8 Juni 2024.
"Hasil kesepakatan pihak keluarga dengan bupati, tim SAR gabungan, dan perangkat nagari atau desa, operasi SAR ditutup," katanya melansir Antara, Minggu (9/6/2024).
Setelah mengumumkan menghentikan pencarian korban, petugas menyampaikan data-data korban meninggal dunia.
Rinciannya 24 warga Kabupaten Agam meninggal dan 32 warga meninggal asal Kabupaten Tanah Datar.
Kemudian 10 orang hingga kini tidak ditemukan atau dalam pencarian. Masing-masing dua korban dari Kota Padang Panjang dan Kota Padang.
Selain itu, terdapat tiga body part yang masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Umum Prof Dr M Ali Hanafiah, Kabupaten Tanah Datar.
"Total meninggal dunia ada 63 orang, di mana 60 telah teridentifikasi, dan tiga body part belum teridentifikasi," katanya.
Sejak bencana ini melanda Sumbar pada Sabtu 11 Mei 2024 malam, tim gabungan terus berupaya mencari keberadaan korban hilang.