Presiden Jokowi Berencana ke Lokasi Banjir Bandang Lahar Dingin Sumatera Barat

Presiden Jokowi menekankan pentingnya kehadirannya di Sumatera Barat untuk memberikan bantuan dan solusi bagi korban terdampak.

Bernadette Sariyem
Selasa, 14 Mei 2024 | 16:38 WIB
Presiden Jokowi Berencana ke Lokasi Banjir Bandang Lahar Dingin Sumatera Barat
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

SuaraSumbar.id - Presiden Joko Widodo telah mengungkapkan rencananya untuk meninjau langsung lokasi terdampak bencana banjir bandang lahar dingin di Gunung Marapi, Sumatera Barat.

Namun, tanggal pasti kunjungan tersebut masih belum ditentukan, mengingat kondisi jalan yang banyak terkena longsor dan penataan pengungsi yang masih berlangsung.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kehadirannya di Sumatera Barat untuk memberikan bantuan dan solusi bagi korban terdampak.

"Kondisi di sana masih memerlukan penataan, termasuk jalan banyak longsor dan pengungsi yang baru ditata. Saya akan ke sana segera setelah waktu yang tepat dapat ditentukan," ujar Jokowi dalam sebuah wawancara yang ditayangkan oleh Kompas TV.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, telah tiba di lokasi untuk memimpin langsung upaya penanganan darurat.

Presiden Jokowi telah menginstruksikan Suharyanto untuk memastikan bahwa penanganan bencana berjalan efektif dan korban yang masih hilang dapat ditemukan secepatnya.

"Kami terus memantau perkembangan situasi dari Jakarta dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa semua upaya pencarian dan penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat," tambah Jokowi.

Menurut data terbaru dari BNPB yang dirilis pada Selasa (14/5/2024), banjir bandang di Sumatra Barat telah menyebabkan kematian 50 orang dengan rincian terbanyak di Kabupaten Agam sebanyak 20 orang, diikuti oleh Tanah Datar dengan 19 orang, dan sisanya tersebar di Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, dan Kota Padang.

Selain itu, tercatat 27 orang masih hilang, 37 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 3.396 jiwa terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Pemerintah, melalui BNPB dan kerjasama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, terus berupaya keras dalam pemulihan akses jalan darat, pembersihan material longsor, dan evakuasi korban.

Upaya ini penting untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara dapat terpenuhi.

Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk terus mencari korban yang masih hilang dan menyediakan semua sumber daya yang diperlukan untuk upaya tersebut.

"Kami akan terus berusaha mencari hingga korban terakhir ditemukan," kata Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan darurat.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak