Data Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Nagari Parambahan

Korban yang telah ditemukan termasuk Jufri, Irdawati, Sukni, Nurbaini, Nofrizal, Dahniar, dan Nurbaidar, semua merupakan warga Jorong Tigo Batua.

Bernadette Sariyem
Selasa, 14 Mei 2024 | 16:17 WIB
Data Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Nagari Parambahan
Dampak bencana banjir bandang di Tanah Datar. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Banjir bandang yang melanda Kecamatan Limo Kaum, khususnya Nagari Parambahan, telah menyebabkan kerusakan parah dan kehilangan nyawa yang signifikan.

Area persawahan tertutup lumpur. Sementara rumah-rumah di Jorong Tigo Batua banyak yang hancur.

Aliran air yang masih kencang mengalir di depan rumah-rumah yang tersisa menambah kesuraman kondisi yang dihadapi oleh para korban.

Warna hitam lumpur yang mengotori setiap sudut bangunan menjadi saksi bisu keganasan banjir bandang yang telah berlalu.

Di tengah puing-puing tersebut, warga setempat berupaya keras untuk membersihkan rumah mereka yang terdampak.

Mereka menyapu, menyiram lumpur, dan berusaha menyelamatkan apa saja yang masih mungkin digunakan kembali, meskipun harapan itu tampaknya jauh panggang dari api.

Nila, seorang perangkat Nagari Parambahan, memberikan informasi terkini mengenai situasi yang sangat memprihatinkan.

"Sampai sekarang, ada delapan orang yang telah kita konfirmasi meninggal dunia dan masih ada satu lagi yang belum kita temukan," ungkap Nila dari Posko Utama bencana banjir bandang di Nagari Parambahan, Selasa (14/5/2024).

Korban yang telah ditemukan termasuk Jufri, Irdawati, Sukni, Nurbaini, Nofrizal, Dahniar, dan Nurbaidar, semua merupakan warga Jorong Tigo Batua.

Selain itu, masih ada Rusdi, warga yang sama yang statusnya hingga saat ini belum diketahui. Di Jorong Kubu Manganiang, telah dikonfirmasi satu kematian, yaitu Riko.

Nila juga menekankan bahwa sekitar 25 rumah di area tersebut mengalami kerusakan parah dan tidak lagi dapat ditempati.

“Kondisi kami sekarang sangat membutuhkan bantuan, terutama makanan, air bersih, dan pakaian, karena warga yang selamat hanya membawa baju di badan,” kata Nila, menggambarkan kebutuhan mendesak posko utama.

Dalam menghadapi tragedi ini, komunitas dan pemerintah setempat berupaya memberikan semua bantuan yang dapat diberikan, namun tantangan yang dihadapi sangat besar dan masih memerlukan dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak untuk membantu Nagari Parambahan pulih dari bencana ini.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini