Sumbar Provinsi Paling Rentan Bencana Alam, Menko PMK: Harus Serius Rancang Pencegahan Bencana!

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) diminta serius merancang langkah pencegahan risiko bencana di Ranah Minang.

Riki Chandra
Kamis, 25 April 2024 | 21:38 WIB
Sumbar Provinsi Paling Rentan Bencana Alam, Menko PMK: Harus Serius Rancang Pencegahan Bencana!
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) diminta serius merancang langkah pencegahan risiko bencana di Ranah Minang. Sebab, Sumbar termasuk daerah rentan bencana.

"Sumatera Barat ini provinsi yang paling rentan terhadap ancaman bencana alam sehingga butuh langkah serius menyikapinya," kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi dalam seminar nasional dan simulasi bencana komunitas Muhammadiyah Disaster Management Center Sumbar di Kota Padang, Kamis (25/4/2024).

Muhadjir mengatakan, potensi atau risiko gempa dalam skala besar, ancaman letusan gunung berapi, tsunami, banjir, tanah longsor dan lain sebagainya cukup besar di daerah itu.

Belum lagi kontur tanah di Ranah Minang tergolong gembur sehingga cukup rawan terjadi longsor. Oleh karena itu, pemerintah atau pemangku kepentingan terkait wajib menyiapkan berbagai langkah mitigasi kebencanaan.

Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2024, Muhadjir berpesan agar pendidikan tentang kebencanaan dimasukkan ke dalam kurikulum intrakurikuler.

"Harus ada mata pelajaran khusus tentang kebencanaan di Sumbar," katanya.

Apabila hal tersebut diimplementasikan pemerintah daerah, eks Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu menyarankan agar mata pelajaran kebencanaan tidak membahas bencana secara umum, melainkan lebih spesifik terkait bencana yang sering terjadi di Ranah Minang.

Kemudian setelah dimasukkan ke dalam kurikulum, setiap satuan pendidikan juga diharuskan untuk melakukan simulasi secara berkala kepada anak didik. Tujuannya agar masyarakat terutama anak didik mengetahui langkah apa saja yang akan dilakukan jika terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan lain sebagainya.

"Simulasi ini bertujuan memelihara kewaspadaan. Jangan sampai sudah sekian tahun tidak ada bencana, simulasi juga ditiadakan," kata dia mengingatkan.

Berkaca dari beberapa kejadian bencana alam di tanah air, banyaknya korban jiwa salah satunya diakibatkan oleh masyarakat lupa berada di zona rawan bencana sehingga lalai terhadap simulasi kebencanaan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini