Pengerukan Sedimen Sungai Aliran Lahar Dingin Gunung Marapi Rampung, Jalur Padang-Bukittinggi di Tanah Datar Lancar

Pengerukan di aliran sungai Lubuk Hantu Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya rampung.

Riki Chandra
Jum'at, 12 April 2024 | 11:15 WIB
Pengerukan Sedimen Sungai Aliran Lahar Dingin Gunung Marapi Rampung, Jalur Padang-Bukittinggi di Tanah Datar Lancar
Pengerjaan kawasan aliran sungai Lubuk Hantu Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Pengerukan di aliran sungai Lubuk Hantu Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya rampung dikerjakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Bina Konstruksi (PSDABK) Sumbar.

Pengerukan itu dilakukan pasca banjir lahar dingin Gunung Marapi yang mengganggu aktivitas masyarakat. Bahkan, jalan utama Padang-Bukittinggi harus dialihkan.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, pembenahan dikebut karena jika kembali meluap dapat berdampak terhadap banyak hal. Mulai dari pemukiman masyarakat hingga arus lalu lintas. Apalagi saat libur lebaran, jalur itu termasuk jalur padat.

"Jika saluran ini tidak lancar, maka akan berdampak langsung terhadap masyarakat sekitar dan arus lalu lintas," kata Mahyeldi, Kamis(11/4/2024) malam.

Kepala PSDABK Sumbar, Fathol Bari mengatakan, pembenahan tersebut tidak hanya sungai yang dikeruk tapi badan jalan juga telah dibersihkan jajarannya.

"Alhamdulillah, perbaikan aliran sungai Lubuak Hantu sudah tuntas. Jalan nasional yang sebelumnya sempat terdampak sedimentasi banjir lahar dingin, juga telah dibersihkan," kata Kadis PSDABK Sumbar,Fathol Bari.

Sebelumnya, akibat luapan aliran sungai Lubuk Hantu itu, bahu jalan nasional di kawasan Nagari Aia Angek terban. Sehingga lalu lintas di kawasan tersebut sempat ditutup sementara. Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama penghubung Padang-Bukittinggi.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala UPTD Balai Sumber Daya Air Bina Konstruksi (BSDABK) Wilayah Utara, Sumatera Barat (Sumbar), Hendri Yuliandra mengatakan, ada dua titik penyumbatan di daerah tersebut. Sehingga aliran sungai meluap ke badan jalan dan mengakibatkan pemukiman masyarakat terdampak.

"Pertama di sekitar sarana MCK liar yang berada pada sisi jalan dan yang kedua, tepat berada di bawah jembatan persimpangan Aia Angek. Alhamdulillah keduanya berhasil kita bersihkan dengan metode pengerukan," ujar Hendri Yuliandra.

Adapun panjang yang dibersihkannya itu, aliran sungai lebih kurang 500 meter dan badan jalan sepanjang 100 meter. Dalam pengerjaan itu, pihaknya menurunkan 2 unit alat berat berupa excavator besar dan mini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini