Inflasi Sumatra Barat Maret 2024 Dipicu Kenaikan Harga Beras dan Cabai Merah

Kenaikan harga pada kelompok pengeluaran, terutama makanan, minuman, dan tembakau, disebut-sebut sebagai pemicu utama inflasi ini.

Chandra Iswinarno
Selasa, 02 April 2024 | 18:59 WIB
Inflasi Sumatra Barat Maret 2024 Dipicu Kenaikan Harga Beras dan Cabai Merah
Ilustrasi beras murah. [Ist]

SuaraSumbar.id - Inflasi di Sumatra Barat (Sumbar) pada bulan Maret 2024 mencatat angka yang signifikan, mencapai 3,93% secara year on year (yoy), dengan dua komoditas utama, beras dan cabai merah, menjadi kontributor utama.

Laporan ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, menandai Sumbar memiliki tingkat inflasi tertinggi di Sumatra untuk periode tersebut.

Kenaikan harga pada kelompok pengeluaran, terutama makanan, minuman, dan tembakau, disebut-sebut sebagai pemicu utama inflasi ini.

"Komoditas seperti beras, cabai merah, dan bawang merah menjadi penyebab utama inflasi di Sumbar," ujar Sugeng Arianto, Kepala BPS Sumbar, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga:Sumbar Tak Punya Hubungan Dagang dengan Israel, Ini Penjelasan BPS

Beras memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,12% dengan kenaikan harga mencapai 2,48%, sedangkan cabai merah memberikan kontribusi sebesar 0,11% dengan kenaikan harga 4,16%.

Meskipun terjadi kenaikan pada sejumlah komoditas, beberapa komoditas lainnya justru mengalami penurunan harga. Misalnya, minyak goreng yang turun sebesar 12,23%, ayam ras turun 2,16%, dan telur ayam ras turun 1,47%.

Dari empat daerah yang menjadi acuan perhitungan inflasi di Sumbar oleh BPS, Kabupaten Pasaman Barat mencatat angka inflasi tertinggi, yaitu 5,90% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,60. Sementara itu, Kota Padang memiliki inflasi terendah di antara daerah lainnya, dengan angka 3,39% dan IHK 106,88.

Kenaikan indeks kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,06%, menjadi indikator utama terjadinya inflasi.

Selain itu, kelompok pengeluaran lainnya seperti pakaian dan alas kaki, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya, serta perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga mengalami kenaikan harga.

Baca Juga:Ini 5 Daerah di Sumbar dengan Jumlah Rakyat Miskin Tinggi

Kondisi inflasi yang terjadi di Sumbar menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengendalikan harga, terutama pada komoditas-komoditas penting yang menjadi penyebab utama inflasi, guna memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini